HVSMEDIA.ID - Drama Korea When Life Gives You Tangerines resmi menutup kisahnya dengan cara yang begitu menyentuh dan membekas di hati para penonton.
Mengambil latar indah Pulau Jeju, drama ini tak hanya menyuguhkan cerita yang hangat, tapi juga sarat akan pesan moral dan nilai kehidupan yang dalam, terutama soal perjuangan perempuan di masa lalu.
Salah satu daya tarik utamanya adalah sosok haenyeo, para penyelam wanita tradisional yang menjadi lambang kekuatan, ketekunan, dan semangat juang yang tak pernah padam.
Dilansir dari Avnmedia.id, tradisi menyelam tanpa alat bantu pernapasan ini diwariskan turun-temurun, dan hingga kini masih menjadi inspirasi dalam berbagai karya visual.
Selain When Life Gives You Tangerines, ada beberapa drama dan film lain yang juga menampilkan kisah haenyeo dengan sudut pandang berbeda.
1. Our Blues (2022)
Drama omnibus ini menampilkan kehidupan masyarakat Pulau Jeju, termasuk kisah Lee Young Ok (diperankan oleh Han Ji Min), seorang haenyeo muda yang menjalin hubungan dengan kapten kapal Park Jung Joon (Kim Woo Bin).
Melalui karakter Lee Young Ok, penonton diajak memahami kehidupan haenyeo yang penuh tantangan dan keindahan alam Jeju yang memukau.
2. Welcome to Samdalri (2023)
Drama ini mengikuti kisah Cho Yong-pil, seorang peramal cuaca di Pulau Jeju yang bertekad melindungi komunitasnya setelah ibunya, seorang haenyeo, meninggal akibat laporan cuaca yang keliru.
Sementara itu, Cho Sam-dal meninggalkan kampung halamannya untuk mengejar karier sebagai fotografer fashion di Seoul dengan nama panggung Cho Eun-hye.
Namun, setelah menghadapi skandal yang menghancurkan kariernya, Sam-dal kembali ke Samdal-ri dan bertemu kembali dengan Yong-pil.
3. The Last of the Sea Women (2024)
Dokumenter yang disutradarai oleh Sue Kim dan diproduksi oleh Malala Yousafzai ini menyoroti kehidupan haenyeo yang kini berusia lanjut.
Film ini menggambarkan perjuangan mereka dalam menghadapi perubahan lingkungan dan modernisasi, serta upaya mereka dalam melestarikan tradisi yang hampir punah.
4. Haenyeo: Women of the Sea (2013)
Film ini menampilkan potret intim tentang Chuwar Park, seorang haenyeo berusia 82 tahun yang masih aktif menyelam di Pulau Jeju, Korea Selatan.
Melalui dokumentasi kehidupan sehari-hari Park, film ini menggambarkan tradisi haenyeo yang telah ada selama berabad-abad, serta tantangan yang dihadapi oleh generasi penerusnya dalam mempertahankan warisan budaya ini di tengah modernisasi dan perubahan sosial.
5. Breathing Underwater (2016)
Disutradarai oleh Koh Heeyoung, film dokumenter ini menggambarkan kehidupan haenyeo di Pulau Jeju.
Film ini merupakan dokumentasi selama tujuh tahun tentang kehidupan haenyeo di Pulau Udo, yang dikenal sebagai tempat kelahiran haenyeo.
Para wanita ini menyelam tanpa alat bantu pernapasan untuk mengumpulkan rumput laut dan kerang di kedalaman 10 hingga 20 meter.
Mereka bekerja hingga 7–8 jam sehari tanpa minum air segar, dan ketika muncul dari laut, mereka mengeluarkan suara khas yang disebut “sumbisori”. (fun/apr)