HVSMEDIA.ID - Atlet Indonesia telah mencatatkan sejarah gemilang di ajang Olimpiade. 

Sejumlah nama menjadi sosok penting yang mempersembahkan medali pertama bagi Merah Putih di cabang olahraga masing-masing. 

Dari masa ke masa, pencapaian mereka menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia di Olimpiade. 

Inilah deretan atlet Indonesia yang membuka jalan lewat medali pertama mereka di panggung olahraga dunia.

1. 3 Srikandi di Olimpiade Seoul 1988

Pada Olimpiade Seoul 1988, tiga atlet Indonesia Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani menorehkan sejarah dengan mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di ajang Olimpiade. 

Mereka meraih medali perak di nomor beregu putri panahan setelah mengalahkan tim Amerika Serikat dalam adu panah sembilan anak panah, meski akhirnya harus puas berada di bawah tuan rumah Korea Selatan. 

Capaian tersebut menjadikan mereka sebagai atlet Indonesia pertama yang sukses membawa pulang medali Olimpiade sejak Indonesia debut pada 1952.

Kisah mereka menjadi inspirasi dan dituangkan ke dalam film “3 Srikandi” yang menyoroti dedikasi serta perjuangan mereka menuju prestasi bersejarah.

2. Susy Susanti di Olimpiade Barcelona 1992

Atlet Indonesia Susi Susanti mencetak prestasi bersejarah di Olimpiade Barcelona 1992 dengan merebut medali pertama emas bagi Indonesia dari cabang bulu tangkis tunggal putri. 

Ia menjadi atlet Indonesia pertama yang membawa pulang emas Olimpiade, setelah mengalahkan unggulan Korea Selatan Bang Soo‑hyun lewat skor 5‑11, 11‑5, dan 11‑3 di laga final.

Kemenangannya bukan hanya memperlihatkan kehebatan atlet Indonesia di kancah global, tetapi juga mengubah wajah bulu tangkis internasional secara signifikan.

Momen ini menjadi tonggak penting: lagu Indonesia Raya dikumandangkan di ajang Olimpiade untuk pertama kalinya, 40 tahun setelah debut Indonesia di kompetisi tersebut.

3. Sri Indriyani di Olimpiade Sydney 2000

Pada Olimpiade Sydney 2000, atlet Indonesia Sri Indriyani mencetak torehan bersejarah dengan meraih medali pertama perunggu bagi Indonesia di cabang angkat besi, tepatnya di kelas 48 kg putri. 

Ia berhasil mengangkat total 182,5 kg, menjadikannya pemegang perunggu dalam kompetisi angkat besi pertama kali di sejarah Olimpiade untuk Indonesia.

Keberhasilan ini menjadi simbol kebangkitan dan kemajuan angkat besi Indonesia sejak perhelatan internasional dimulai, menyusul medali-medali berikutnya di cabang ini. 

Prestasi Sri juga memacu semangat generasi lifter berikutnya, seperti Raema Lisa Rumbewas dan Winarni, yang kemudian menorehkan medali perak dan perunggu di Sydney dan Athena.

4. Veddriq Leonardo di Olimpiade Paris 2024

Atlet Indonesia Veddriq Leonardo mencetak prestasi gemilang di Olimpiade Paris 2024 dengan meraih medali pertama emas bagi Indonesia dari cabang panjat tebing (speed climbing). 

Ia berhasil mencatat waktu 4,75 detik personal best yang mengalahkan petenis Cina, Wu Peng, dengan margin tipis dua per seratus detik untuk merebut posisi puncak di panggung dunia.

Sejarah tertulis ketika ia menjadi peraih emas pertama Indonesia di cabang selain bulu tangkis, mengukir prestasi baru setelah 32 tahun dominasi cabang tersebut. 

Momen ini bukan hanya menandai medali pertama bagi atlet Indonesia di panjat tebing, tetapi juga memicu gelombang antusiasme publik dan pemerintah terhadap cabang olahraga ini.

5. Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024

Atlet Indonesia Rizki Juniansyah mencetak sejarah saat tampil di Olimpiade Paris 2024, meraih medali pertama emas bagi Indonesia di cabang angkat besi. 

Dalam nomor kelas 73 kg putra, ia berhasil mengangkat total 354 kg, termasuk 199 kg clean & jerk yang menjadi rekor Olimpiade baru setelah sebelumnya mengangkat 155 kg di snatch.

Keberhasilan itu bukan hanya menandai pencapaian individu, tetapi juga menjadi medali Olimpiade pertama Indonesia dari cabang angkat besi, membuka era baru bagi olahraga ini di tanah air.

Sebelumnya, angkat besi sudah pernah menyumbang medali pertama perunggu lewat Sri Indriyani di kelas 48 kg pada Olimpiade Sydney 2000, namun emas baru bisa diraih 24 tahun kemudian oleh Rizki. (fun)