MEGAKALTIM.COM - Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur selalu menjadi ajang politik penuh dinamika.
Seiring dengan dimulainya era Pilkada langsung, sejumlah nama besar dan pejabat tinggi pernah turut serta dalam pemilihan Gubernur Kaltim.
Dilansir dari Arusbawah.co, kontestasi pemilihan Gubernur ini juga menyisakan daftar panjang pejabat yang gagal merebut kursi orang nomor satu di provinsi Kalimantan Timur.
Berikut deretan pejabat yang pernah maju di Pilgub Kaltim namun gagal memenangkan hati rakyat:
Dr. Achmad Amins
Pasangan Achmad Amins-Hadi Mulyadi menempati urutan kedua dalam peroleh suara terbanyak Pilgub Kaltim Tahun 2008 lantaran Awang Faroek Ishak-Farid Wadjdy berhasil duduki posisi pertama.
Dr. Achmad Amins lahir di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, 3 Juli 1974.
Meski gagal duduki kursi gubernur, Dr. Achmad Amins berhasil menjabat sebagai Wali Kota Samarinda sebanyak dua periode, yakni tahun 2000-2005 dan 2005-2010.
Dr. Achmad Amins mengembuskan napas terakhirnya pada 9 Januari 2017 di Rumah Sakit Medika BSD Tangerang sekitar pukul 17.10 WIB.
Jusuf SK
Jusuf SK atau Jusuf Serang Kasim lahir di Tarakan, 2 Februari 1944 dan tutup usia pada 12 November 2021 di tanah kelahirannya.
Jusuf SK yang memiliki latar belakang sebagai dokter, menjabat sebagai Wali Kota Tarakan selama dua periode, yakni tahun 1999-2009.
Setelah menorehkan prestasi sebagai Wali Kota pertama Tarakan, Jusuf Serang Kasim atau Jusuf SK mencoba melebarkan kiprahnya ke panggung politik provinsi.
Jusuf SK maju sebagai calon Gubernur Kalimantan Timur berpasangan dengan mendiang Luther Kombong dalam Pilgub 2008, saat Tarakan masih menjadi bagian administratif Kaltim.
Namun, langkah keduanya harus terhenti setelah kalah suara dari dua pasangan kuat lainnya, Awang Faroek-Farid Wadjdy serta Achmad Amins-Hadi Mulyadi.
Nusyirwan Ismail
Lahir di Samarinda, 24 Oktober 1959, Nusyirwan Ismail yang berpasangan dengan Heru Bambang gagal meraih suara terbanyak dalam Pilgub Kaltim Tahun 2008.
Meski begitu, Nusyirwan Ismail kemudian menjabat sebagai Wakil Wali Kota Samarinda periode 2010-2015.
Pada 27 Februari 2018, Nusyirwan Ismail berpulang di RSUD AW Sjahranie sekitar pukul 12.33 WITA.
Beberapa hari sebelumnya, tepatnya pada Jumat, 23 Februari 2018, Nusyirwan Ismail sempat jatuh pingsan saat menjalankan aktivitas sosialisasi di Muara Muntai, Kabupaten Kutai Kartanegara.
PEMILIHAN GUBERNUR KALTIM 2013
Farid Wadjdy
Farid Wadjdy, yang merupakan Wakil Gubernur Kaltim periode 2008-2013, kemudian mencoba peruntungan untuk menjadi orang nomor satu di Bumi Etam.
Namun, Farid Wadjdy yang saat itu berpasangan dengan Aji Sofyan Alex memiliki perolehan suara terendah dalam Pilgub Kaltim Tahun 2013.
Pasangan Farid Wadjdy-Aji Sofyan Alex kalah suara dari pasangan Awang Faroek Ishak-Mukmin Faisyal yang mendapatkan suara terbanyak serta Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni di urutan kedua.
Sosok bernama lengkap Drs. H. Farid Wadjdy, M.Pd. ini lahir di Samarinda, 15 Maret 1954.
Imdaad Hamid
Pasangan Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni memiliki peroleh suara terbanyak kedua dalam Pilgum Kaltim Tahun 2013.
Sosok Imdaad Hamid lahir Tenggarong, 5 Juli 1944 dan meninggal dunia pada 3 Agustus 2022.
Imdaad Hamid merupakan Wali Kota Balikpapan menjabat selama periode, yakni pada 2001-2006 dan 2006-2001.
Diketahui, Imdaad Hamid mengawali kariernya sebagai staf pengajar di Universitas Mulawarman pada tahun 1967-1970.
PEMILIHAN GUBERNUR KALTIM 2018
Andi Sofyan Hasdam
Pilgub Kaltim Tahun 2018 dimenangkan oleh pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi, yang membuat Rusmadi-Safaruddin, Syaharie Jaang-Awang Ferdian, serta Andi Sofyan Hasdam-M Rizal Effendi gagal menduduki kursi kepala daerah.
Salah satu di antara pejabat yang gagal dalam Pilgub Kaltim itu adalah Andi Sofyan Hasdam, sosok kelahiran Makassar, 4 Februari 1956.
Sebelum terjun ke Pilgum Kaltim tahun 2018, Andi Sofyan Hasdam lebih dulu menjadi Wali Kota Bontang selama dua periode, yakni 2001-2006 dan 2006-2011.
Kemudian, pada tahun 2024, Andi Sofyan Hasdam dilantik sebagai anggota DPD RI.
Sang istri, Neni Moerniaeni merupakan Wali Kota Bontang periode 2016-2021 dan 2025-2030, sementara anaknya, Andi Faizal Sofyan Hasdam merupakan anggota DPRD Bontang periode 2024-2029, lalu sang anak sulung, Andi Satya Adi Saputra ialah anggota DPRD Kaltim Dapil Samarinda periode 2024-2029.
Syaharie Ja’ang
Nama Syaharie Ja’ang juga merupakan salah satu sosok yang gagal dalam Pilgum Kaltim tahun 2018.
Sosok kelahiran Long Pangahai, 10 September 1964 ini merupakan Wakil Wali Kota Samarinda periode 2000-2005 dan 2005-2010, kemudian Syaharie Ja’ang menjabat sebagai Wali Kota Samarinda periode 2010-2015 dan 2016-2021.
Sebelumnya, pada Agustus 1999 hingga Oktober 2000, Syaharie Ja’ang lebih dulu menduduki kursi anggota DPRD Kota Samarinda dan langsung menjadi ketua fraksi PDI Perjuangan dan Ketua Komisi D.
Pada tahun 2005, pasangan Achmad Amins-Syaharie Ja’ang mencalonkan diri sebagai pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Samarinda periode 2005-2010 dan terpilih menjadi pasangan Wali Kota-Wakil Wali Kota Samarinda pertama yang terpilih melalui pilkada.
Rusmadi
Rusmadi Wongso alias Ir. H. Rusmadi, M.S., Ph.D lahir di Samarinda, 10 Juni 1962.
Pasangan Rusmadi-Safaruddin juga turut gagal dalam Pilgum Kaltim tahun 2013.
Sebagai seorang akademisi, birokrat, dan juga aparatur sipil negara (ASN), Rusmadi pernah menjabat seagai Sekretaris Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah P3W (Universitas Mulawarman) pada 1996-1998.
Lalu pada 2002-2005 Rusmadi menjabat sebagai Asisten Direktur Program Magister Pertanian Universitas Mulawarman, berlanjut pada 2005-2008 menjabat sebagai Pembantu Dekan Bidang Akademik (PDI), Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman 2005-2008, hingga akhirnya menjadi Dekan di fakuktas yang sama pada 2008-2009.
Tak hanya itu, Rusmadi menjabat sebagai Kepala Bappeda Kalimantan Timur tahun 2009-2026, lalu Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur tahun 2013-2016.
PEMILIHAN GUBERNUR KALTIM 2024
Isran Noor
Setelah menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim periode 2018-2023, pasangan Isran Noor-Hadi Mulyadi gagal dalam Pilgub Kaltim tahun 2024 yang bersaing dengan pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji.
Isran Noor lahir di Sangkulirang, 20 September 1957, yang mulai terjun ke dunia politik dengan menjabat sebagai Wakil Bupati Kutai Timur tahun 2006-2008, kemudian menduduk jabatan Bupati Kutai Timur tahun 2009-2015.
Pada pemilihan Pilkada Kutai Timur, Isran Noor kembali terpilih menjadi Bupati Kutai Timur 2011-2016.
Namun pada Maret 2015, sosok yang akrab disapa “Kaik” ini resmi berhenti.
Pada Juni 2015, Isran Noor terpilih sebagai Plt. Ketua Umum PKPI usai Sutiyoso mengundurkan diri. (shi/daf)