HVSMEDIA.ID - Menjelang pekan ke-34 BRI Liga 1 2024/2025 yang akan berlangsung pada 23–24 Mei 2025, tiga klub papan bawah Barito Putera, PSS Sleman, dan Semen Padang FC berada dalam situasi kritis untuk menghindari degradasi ke Liga 2.
Barito Putera dan PSS Sleman sama-sama mengoleksi 31 poin, dengan Barito Putera unggul selisih gol dan menempati posisi ke-16, sementara PSS Sleman berada di posisi ke-17.
Semen Padang FC sedikit lebih unggul di peringkat ke-15 dengan 33 poin.
Dengan satu pertandingan tersisa, Barito Putera, PSS Sleman, dan Semen Padang FC wajib meraih kemenangan dan berharap hasil dari tim lain berpihak kepada mereka untuk memastikan kelangsungan mereka di Liga 1 musim depan.
Dalam situasi genting ini, peran para CEO ketiga klub menjadi sorotan.
Tanggung jawab mpara CEO tidak hanya sebatas manajemen klub, tetapi juga menghadapi tekanan besar dari suporter dan publik.
Hasnuryadi Sulaiman – Barito Putera
Hasnuryadi Sulaiman lahir di Banjarmasin pada 21 Juni 1975. Ia merupakan putra dari H. Abdussamad Sulaiman HB, pendiri Hasnur Group dan PS Barito Putera.
Hasnuryadi Sulaiman meraih gelar Sarjana Perdagangan dari Deakin University, Melbourne, Australia pada 1993 dan melanjutkan pendidikan Magister Ilmu Administrasi di Universitas Lambung Mangkurat pada 2010.
Saat ini, Hasnuryadi Sulaiman menjabat sebagai CEO PS Barito Putera. Ia juga merupakan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan periode 2025–2030, eks anggota DPR RI 2014–2024, serta anggota Komite Eksekutif PSSI selama dua periode.
Di bawah kepemimpinannya, Barito Putera berfokus pada pembinaan usia dini dan pengembangan pemain muda.
Namun, musim ini menjadi ujian berat. Kekalahan 1-4 dari PSM Makassar pada pekan ke-33 (17/05/2025) membuat posisi Barito semakin terjepit. Seusai pertandingan, Hasnuryadi mendatangi tribun suporter di Stadion Demang Lehman, Martapura, dan menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Ulun minta maaf atas nama abah, ulun atas nama ulun, ulun akan memperbaiki," ucapnya dengan nada serius, sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen kepada tim serta suporter.
Barito Putera akan menghadapi PSIS Semarang di laga terakhir yang menentukan nasib mereka di Liga 1.
Gusti Randa – PSS Sleman
Gusti Randa, S.H., adalah seorang pengacara dan aktor kelahiran Jakarta yang telah lama aktif di dunia sepak bola Indonesia.
Gusti Randa pernah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI pada 2019, anggota Komite Eksekutif PSSI, serta Komisaris PT Liga Indonesia Baru (LIB).
Pada 2 September 2023, Gusti Randa resmi ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), menggantikan posisi sebelumnya.
Sebagai CEO, Gusti Randa bertanggung jawab atas pengelolaan manajemen dan pengembangan PSS Sleman.
Meski timnya kini berada dalam ancaman degradasi, PSS Sleman di bawah kepemimpinan Gusti baru saja mencetak sejarah dengan meraih lisensi klub AFC untuk pertama kalinya pada Mei 2025.
Gusti Randa menyebut pencapaian tersebut sebagai titik awal komitmen klub menjadi organisasi yang lebih profesional.
Kini, tugas besar menanti, menyelamatkan PSS Sleman dari ancaman turun kasta di laga terakhir musim ini.
Win Bernadino – Semen Padang FC
Win Bernadino merupakan Direktur Utama PT Kabau Sirah Semen Padang (KSSP), induk dari klub Semen Padang FC.
Sebagai CEO, Win Bernadino memegang kendali atas keuangan klub, strategi pengembangan tim, serta hubungan dengan suporter.
Musim ini menjadi tantangan besar bagi Semen Padang FC yang baru saja promosi dari Liga 2 pada 2023/2024.
Saat ini mereka mengumpulkan 33 poin dan berada di posisi ke-15, unggul tipis dari Barito Putera dan PSS Sleman.
Dalam salah satu laga krusial melawan PSIS Semarang, Semen Padang FC merasa dirugikan oleh keputusan wasit yang menganulir dua gol mereka.
Manajemen klub, melalui penasihat tim Andre Rosiade dan CEO Win Bernadino, melayangkan protes resmi kepada PT LIB atas kepemimpinan wasit yang dianggap tidak adil.
Walau sempat menang dalam laga tersebut, Semen Padang FC belum aman dari jerat degradasi.
Laga terakhir akan sangat menentukan apakah klub asal Sumatera Barat ini mampu bertahan di kasta tertinggi sepak bola nasional yaitu Liga 1 Indonesia.(fun)