HVSMEDIA.ID - Sejarah panjang sepak bola Indonesia diwarnai dengan persaingan klub-klub besar yang membangun identitas dan kebanggaan daerah.
Namun, tidak semua klub legendaris itu masih bertahan di kasta tertinggi.
Ada sejumlah klub yang pernah menjadi penguasa liga, mencatatkan prestasi membanggakan, dan melahirkan pemain-pemain hebat, namun kini harus berjuang dari kasta bawah.
Hal ini membuat para pendukung dan pencinta sepak bola nasional merindukan kembalinya mereka ke Liga 1.
Berikut adalah deretan klub sepak bola yang paling dirindukan untuk kembali meramaikan persaingan kasta tertinggi sepak bola Indonesia:
Persipura Jayapura
Persipura Jayapura yang berdiri pada 25 Mei 1963 dikenal dengan julukan Mutiara Hitam dan menjadi salah satu klub tersukses dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Klub ini pernah meraih gelar juara liga pada musim 2005, 2009, 2011, dan 2013 dengan mengandalkan gaya bermain cepat serta kreativitas pemain Papua seperti Boaz Solossa, Eduard Ivakdalam, dan Ian Kabes.
Setelah 28 tahun konsisten di kasta tertinggi, Persipura akhirnya mengalami degradasi pertama kalinya pada musim 2021/2022 meski menang 3-0 atas Persita di laga terakhir, karena kalah head-to-head dari Barito Putera.
Situasi sulit berlanjut ketika di musim 2024/2025 Persipura harus menjalani playoff degradasi Liga 2, namun mereka berhasil bertahan setelah mengalahkan Persibo Bojonegoro dengan skor 2-1 di Stadion Mandala, Jayapura.
Gol penentu kemenangan dicetak Ramai Rumakiek yang memastikan Persipura tetap berada di Liga 2.
Sriwijaya FC
Sriwijaya FC berdiri pada 23 Oktober 2004 setelah Pemerintah Sumatera Selatan mengakuisisi Persijatim Solo FC dan menjadikannya wakil Sumsel di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini langsung menorehkan sejarah dengan meraih double winners pada musim 2007/2008, yaitu juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia.
Kejayaan itu berlanjut dengan tambahan gelar Copa Indonesia dua musim berikutnya dan sukses menjuarai Liga Super Indonesia 2011/2012.
Sriwijaya juga pernah tampil di Liga Champions Asia 2009 dan dua kali mencapai babak 16 besar Piala AFC, yang membuat namanya dikenal di level sepak bola internasional.
Namun sejak 2019, klub mengalami penurunan akibat masalah finansial hingga terdegradasi ke Liga 2.
Pada musim 2024/2025, Sriwijaya berhasil lolos dari ancaman degradasi ke Liga 3 setelah menang 1-0 atas PSMS Medan di laga play-off dan kini tengah berbenah demi kembali ke Liga 1.
PSMS Medan
PSMS Medan berdiri pada 21 April 1950 dengan semangat pluralisme dari enam tokoh pendiri yang mewakili berbagai etnis di Sumatera Utara.
Klub berjuluk “Ayam Kinantan” ini pernah menjadi raja Perserikatan dengan lima gelar juara nasional dan dikenal memiliki gaya bermain keras, cepat, serta penuh determinasi.
Identitas PSMS semakin kuat dengan lambang tembakau Deli yang menjadi ciri khas klub sepak bola ini.
Namun, sejak era profesionalisasi sepak bola Indonesia, PSMS mengalami penurunan prestasi dan terdegradasi ke Liga 2.
Pada musim 2024/2025, mereka berhasil bertahan di Liga 2 setelah tampil meyakinkan di fase playoff degradasi, termasuk kemenangan besar 4-0 atas Nusantara United.
Dukungan suporter tetap solid dan kerinduan akan kehadiran PSMS di Liga 1 semakin besar, mengingat sejarah dan rivalitas klasik yang pernah mereka ciptakan.
Persiba Balikpapan
Persiba Balikpapan, klub kebanggaan Kalimantan Timur yang didirikan pada 3 Agustus 1950, dikenal luas dengan julukan “Beruang Madu”.
Persiba pernah menjadi peserta reguler liga tertinggi dan memiliki basis pendukung sepak bola yang solid.
Setelah terpuruk hingga ke Liga 3, Persiba bangkit dengan perjuangan panjang di musim 2024/2025.
Mereka menembus babak enam besar dan berhasil melaju ke play-off promosi melawan PSGC Ciamis di Stadion Indomilk Arena, Tangerang.
Dalam laga dramatis tersebut, Persiba menang lewat adu penalti berkat aksi heroik kiper dan kontribusi Herman Dzumafo.
Kemenangan itu memastikan Persiba promosi ke Liga 2 musim 2025/2026 dan kembali menyalakan harapan suporter agar klub bisa segera meramaikan Liga 1. (fun)