Selasa, 16 September 2025

Advertorial DPRD Samarinda

DPRD Samarinda Rancang Aturan Anti Diskriminasi Usia, Dorong Regulasi Ramah Pekerja 35 Tahun ke Atas

Jumat, 11 Juli 2025 7:48

ILUSTRASI PEKERJA - DPRD Samarinda Gagas Raperda Anti Diskriminasi Umur untuk Pekerja (Foto: Canva)

HVSMEDIA.ID - Isu diskriminasi usia dalam dunia kerja di Samarinda mendapat perhatian serius.

Banyak warga berusia 35 tahun ke atas, yang sejatinya masih berada dalam masa produktif, mengaku kesulitan mendapat pekerjaan, meski memiliki keterampilan dan semangat kerja yang tinggi.

Menanggapi keresahan ini, Komisi IV DPRD Kota Samarinda tengah merancang sebuah Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) yang secara khusus mengatur batas usia dalam proses perekrutan tenaga kerja.

Tujuannya jelas, yakni membuka ruang kerja yang lebih adil dan inklusif bagi semua kalangan usia produktif.

Anggota Komisi IV, Herminsyah, mengungkapkan bahwa inisiatif ini muncul dari banyaknya keluhan masyarakat yang merasa dikucilkan hanya karena usia mereka tak lagi muda.

“Banyak yang masih sangat kompeten dan layak kerja, tapi tertolak hanya karena melewati batas usia maksimal. Ini yang coba kami perbaiki lewat regulasi daerah,” jelasnya.

Dalam draf awal raperda tersebut, DPRD Samarinda tengah menyusun ketentuan usia kerja yang lebih lentur, namun tetap mengacu pada Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

“Kami pastikan seluruh isi raperda tidak bertentangan dengan aturan nasional. Tapi di sisi lain, daerah juga butuh kebijakan yang lebih peka terhadap realitas di lapangan,” tegas Herminsyah.

Ia menyebut, proses penyusunan aturan ini dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, mulai dari pelaku usaha, serikat pekerja, hingga elemen masyarakat sipil, agar kebijakan yang lahir benar-benar mencerminkan keadilan dan kebutuhan nyata dunia kerja.

Lebih lanjut, Herminsyah menegaskan bahwa tidak semua jenis pekerjaan menuntut pembatasan usia yang kaku.

Di sektor jasa, administrasi, dan banyak bidang lainnya, kemampuan dan etos kerja jauh lebih penting daripada angka usia.

“Banyak kok orang usia 40-an yang masih produktif, energik, bahkan lebih terampil dari yang lebih muda. Jadi kenapa harus dibatasi hanya karena umur?” ujarnya retoris.

DPRD pun mendorong perusahaan-perusahaan di Samarinda untuk mengubah pola pikir mereka dalam merekrut tenaga kerja, bukan lagi semata terpaku pada usia, tapi melihat kemampuan, kesiapan fisik, dan kecakapan kerja.

“Selama seseorang sehat, punya keterampilan, dan mampu bekerja dengan baik, mereka layak diberi kesempatan untuk terus berkarya,” tutupnya. (adv)

Tag berita:
Berita terkait