Rabu, 7 Mei 2025

Dulu Bintang Lapangan, Kini Abdi Negara! Inilah Eks Pemain Timnas Indonesia yang Jadi ASN

Jumat, 2 Mei 2025 16:8

Kolase foto Ortizan Solossa dan Okto Maniani/ Foto: HVSMEDIA.ID

HVSMEDIA.ID - Di tengah gemerlap dunia sepak bola Indonesia, sejumlah pemain Timnas Indonesia memilih jalur berbeda dengan mengabdikan diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau ASN.

Pilihan menjadi ASN mencerminkan dedikasi para mantan pemain Timnas Indonesia tidak hanya di lapangan hijau, tetapi juga dalam pelayanan kepada negara, membawa kebanggaan ganda bagi publik. 

Para pemain Timnas Indonesia tidak hanya bertarung demi prestasi olahraga, tetapi juga menjalankan tugas formal sebagai abdi negara atau ASN, membuktikan bahwa pengabdian bisa hadir dalam berbagai bentuk.

Siapa saja sosok mantan pemain Timnas Indonesia yang kini mengabdikan diri sebagai ASN?

1. Zaenal Arif

Zaenal Arif, mantan striker Timnas Indonesia, mencatatkan 23 penampilan dan 12 gol antara tahun 2002 hingga 2007, termasuk tampil di Piala Asia 2007. 

Setelah pensiun pada 2014 akibat cedera, ia beralih menjadi Arparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bandung, aktif menyosialisasikan pajak kepada masyarakat. 

Pada 2016, Zaenal diangkat sebagai duta pajak Kota Bandung, menunjukkan dedikasinya dalam pelayanan publik. 

2. Ilham Jaya Kesuma

Ilham Jaya Kesuma, top skor Piala Tiger 2004, kini menjadi ASN di Dinas Cipta Karya Pemerintah Kabupaten Tangerang. 

Selain itu, ia tetap aktif di dunia sepak bola sebagai pelatih tim Elite Pro Academy (EPA) Persita U-18 dengan lisensi kepelatihan B AFC. 

Ilham dikenal sebagai legenda Persita Tangerang dan memiliki catatan impresif bersama Timnas Indonesia

Kini, Ilham kembali aktif di dunia sepak bola sebagai pelatih, terakhir menjabat sebagai pelatih Persita Tangerang U-20. 

3. Gendut Doni Christiawan

Gendut Doni Christiawan adalah mantan penyerang Timnas Indonesia yang mencatatkan 22 penampilan dan mencetak 9 gol antara tahun 2000 hingga 2004. 

Ia menjadi top skor Piala AFF 2000 dengan 5 gol, membawa Indonesia ke final turnamen tersebut. 

Setelah pensiun, Gendut Doni berkarier sebagai Arparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta aktif melatih tim olahraga pelajar di Tangerang Selatan. 

Ia juga mendirikan Gendut Doni Training Camp (GDTC) di Salatiga, sebuah sekolah sepak bola yang ia sebut sebagai "pesantren", untuk membina bakat-bakat muda.

4. Okto Maniani

​Oktovianus Maniani, dikenal sebagai pemain sayap lincah Timnas Indonesia, mencatatkan 29 penampilan dan 3 gol antara 2010 hingga 2013, termasuk saat membawa Indonesia ke final Piala AFF 2010. 

Pada 2016, ia memutuskan menjadi ASN di Raja Ampat, Papua, dan mengundurkan diri dari Persiba Balikpapan untuk memulai karier barunya. 

Meski berstatus PNS, Okto tetap aktif bermain di berbagai klub seperti Arema, Madura United, dan Perserang Serang, hingga pensiun pada 2023. 

Setelah pensiun dari sepak bola profesional, Okto kini menjabat sebagai manajer klub Persimer. 

5. Ricardo Salampessy

Ricardo Salampessy pernah menjadi bagian Timnas Indonesia, mencatatkan 22 penampilan dan tampil di Piala Asia 2007. 

Setelah pensiun pada 2023, ia beralih menjadi ASN di Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Jayapura. 

Kini, Ricardo aktif membina olahraga dan pemuda di wilayahnya, membawa pengalaman atlet nasional ke ranah pelayanan publik. 

Selain tugas dinas, ia juga aktif melatih tim sepak bola lokal, seperti tim Volta PLN di Jayapura. ​

6. Ortizan Solossa

Ortizan Solossa mantan bek kiri Timnas Indonesia dan kakak dari Boaz Solossa, kini berstatus sebagai Arparatur Sipil Negara (ASN). 

Ia pernah bermain untuk klub-klub besar seperti PSM Makassar, Persija, Persipura Jayapura.

Setelah pensiun dari dunia sepak bola profesional pada tahun 2015, Ortizan memulai karier barunya sebagai aparatur sipil negara dan bertugas di Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Papua. ​ 

7. Eduard Ivakdalam

Eduard Ivakdalam adalah gelandang yang membela Timnas Indonesia dan berkarier di level internasional dari tahun 1996 hingga 2004.

Ia turut serta dalam tiga turnamen besar, Piala Asia 1996, SEA Games 1997 (medali perak), dan Piala Asia 2000.

Ia juga aktif membina sepak bola usia muda melalui SSB Putra Pasifik dan pernah melatih tim sepak bola PON Papua yang meraih medali emas pada PON XX 2021.

Setelah pensiun pada 2014, Eduard beralih menjadi pelatih dan kini berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Komunikasi dan Informatika Papua. (fun)

Tag berita:
Berita terkait