HVSMEDIA.ID - Film animasi 'Jumbo' besutan sutradara Ryan Adriandhy dan diproduksi oleh Visinema Studio berhasil mematahkan anggapan bahwa animasi hanya untuk anak-anak.
Dengan kisah yang menyentuh dan visual memukau, film 'Jumbo' mampu menjangkau penonton lintas usia, termasuk orang dewasa.
Dilansir dari Avnmedia.id, Ryan Adriandhy, yang dikenal sebagai komika dan kini debut sebagai sutradara, mengungkapkan bahwa 'Jumbo' dirancang untuk menyampaikan pesan mendalam yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dari anak-anak hingga penonton dewasa.
“Bagi anak-anak, petualangan dan visualnya bisa sangat menghibur. Tapi untuk penonton dewasa, ada makna yang lebih dalam, ada emosi yang bisa terasa di hati,” ungkap Ryan Adriandhy dalam konferensi pers di Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).
Tantangan terbesarnya? Menemukan cara agar cerita sederhana bisa dikemas menjadi kisah yang menyentuh banyak lapisan usia.
Senada dengan Ryan Adriandhy, penulis naskah Widya Arifianti mengungkapkan bahwa Jumbo memang dirancang sebagai cerita lintas generasi, kisah universal yang akan selalu relevan kapan pun ditonton.
“Kami ingin film ini seperti pelukan hangat yang tak lekang oleh waktu,” ujarnya.
Tantangannya, menurut Widya Arifianti, adalah menjaga keseimbangan antara cerita yang seru bagi anak-anak dan tetap menyimpan kedalaman bagi orang dewasa.
Proses Kreatif Menggarap Film Jumbo Dimulai Saat Pandemi
Yang menarik, proses kreatif Jumbo dimulai di masa yang tidak mudah, yakni saat pandemi COVID-19.
Widya Arifianti mengenang momen itu sebagai masa yang penuh ketidakpastian, namun di situlah justru lahir ruang bermain kreatif bagi tim penulis.
“Di tengah dunia yang sedang muram, mengerjakan Jumbo rasanya seperti punya taman bermain sendiri. Proses ini jadi semacam oase untuk kami saat dunia sedang gelap waktu itu,” tuturnya.
Tim kreatif benar-benar menggali pengalaman pribadi mereka, mulai dariemosi, kehilangan, dan harapan, yang kemudian disulam menjadi benang merah kisah di film.
Itulah mengapa setiap karakter terasa hidup dan emosinya begitu mengalir alami.
Tentang Don dan Petualangannya di Dunia Dongeng
Jumbo berkisah tentang Don, anak berusia 10 tahun yang sangat mencintai buku dongeng warisan kedua orang tuanya.
Setelah kedua orang tuanya meninggal, Don diasuh oleh sang nenek, yang dipanggilnya Oma.
Namun, hidup Don berubah saat buku kesayangannya dicuri oleh Atta, anak desa yang merasa iri padanya.
Bersama sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae, Don memulai perjalanan seru untuk merebut kembali buku itu.
Dalam perjalanannya, mereka bertemu Meri, gadis misterius dari dunia lain yang juga sedang mencari orang tuanya.
Dari situlah, petualangan penuh fantasi, persahabatan, dan keberanian dimulai.
Dengan sentuhan visual yang kaya warna dan cerita yang mengalirkan emosi, Jumbo bukan hanya animasi, tapi pengalaman menyeluruh yang menyentuh jiwa.
Film ini telah tayang perdana di Indonesia pada Lebaran 2025, sebelum kemudian melanglang ke 17 negara lainnya.
Sebuah langkah berani untuk membawa animasi lokal ke panggung global! (apr/daf)