Jumat, 25 April 2025

Kim Soo-Hyun Diduga Menjalin Hubungan dengan Kim Sae-ron saat di Bawah Umur, Publik Soroti Isu Child Grooming

Kamis, 13 Maret 2025 8:46

Ilustrasi Tangan Anak dan Orang Tua (Foto: Canva)

HVSMEDIA.ID - Baru-baru ini, publik dikejutkan oleh kabar mengenai dugaan hubungan antara aktor ternama Korea Selatan, Kim Soo-hyun, dan mendiang aktris Kim Sae-ron, yang diduga terjalin saat Kim Sae-ron masih di bawah umur. 

Kabar ini mencuat setelah Kim Sae-ron ditemukan meninggal dunia pada hari yang bertepatan dengan ulang tahun Kim Soo-hyun.

Dilansir dari Avnmedia.id, tuduhan ini memicu perbincangan hangat di masyarakat, terutama terkait kemungkinan Kim Soohyun terlibat praktik child grooming dalam hubungan tersebut yang berpotensi berdampak buruk pada kondisi psikologis Kim Saeron.

Kehebohan ini muncul lantaran Kim Sae-ron baru berusia 15 tahun ketika pertama kali menjalin hubungan dengan Kim Soo-hyun.

Kim Sae-ron dan Kim Soo-hyun diketahui menjalin hubungan selama enam tahun, dari usia Kim Sae-ron 15 hingga 21 tahun (2015-2021).

Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan child grooming? Dan bagaimana dampaknya terhadap anak? Mari, simak penjelasannya di sini!

Mengenal Makna di Balik Istilah Child Grooming

Dilansir dari Halodoc, secara sederhana, child grooming merujuk pada situasi di mana seseorang berusaha membangun hubungan yang penuh kepercayaan dengan seorang anak (yang bukan kerabatnya) dengan tujuan tertentu, yakni untuk melakukan tindakan pelecehan seksual.

Para pelaku biasanya menggunakan pendekatan ini untuk menipu dan memanipulasi anak agar kelak mereka dapat dieksploitasi secara seksual.

Praktik child grooming bisa dilakukan oleh siapa saja, dari guru, pelatih olahraga, hingga orang asing.

Selain manipulasi untuk kepentingan seksual, pelaku seringkali juga memainkan emosi anak atau melakukan kekerasan psikologis, yang berpotensi merusak kesehatan mental anak tersebut.

Yang perlu dicatat adalah bahwa proses grooming ini tidak terjadi dalam waktu singkat.

Pelaku bisa membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun koneksi yang kuat dengan anak dan keluarganya.

Misalnya, seorang pelaku bisa menjalin hubungan yang baik dengan keluarga anak dan secara perlahan mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak tersebut, membangun kepercayaan yang pada akhirnya memungkinkan pelaku untuk melakukan tindakan pelecehan seksual.

Pengaruh Child Grooming terhadap Perkembangan Anak

Perbedaan usia yang signifikan antara anak dan pelaku, serta ajaran umum yang mendorong anak untuk menghormati orang dewasa, sering kali dimanfaatkan oleh pelaku child grooming.

Namun, dampak dari praktik ini bisa sangat merugikan perkembangan anak.

Anak yang menjadi korban grooming sering kali merasa bingung karena pelaku menunjukkan kasih sayang dan perhatian yang berbeda dari orang dewasa lainnya, bahkan mungkin memberi izin untuk melakukan hal-hal yang tidak biasanya diberikan kepada anak-anak.

Kondisi ini membuat anak merasa terjebak dalam hubungan yang manipulatif.

Dalam jangka pendek, korban grooming dapat mengalami gangguan tidur, kecemasan, serta kesulitan berkonsentrasi atau menyelesaikan tugas sekolah.

Seiring waktu, mereka bisa menjadi lebih tertutup, mudah marah, dan cemas.

Dalam jangka panjang, dampak trauma ini dapat berkembang menjadi kecemasan dan depresi, yang dapat bertahan hingga mereka dewasa.

Singkatnya, child grooming adalah manipulasi berbahaya yang berusaha membangun hubungan kepercayaan dengan tujuan mengeksploitasi anak secara seksual, meninggalkan dampak psikologis yang mendalam bagi korban.

Disclaimer:
Informasi berikut ini tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasa tertekan atau mengalami gejala depresi, terlebih dengan pikiran untuk bunuh diri, segera cari bantuan dari pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, atau klinik kesehatan mental terdekat. Jangan ragu untuk bercerita, Anda bisa berkonsultasi dan memeriksakan diri. Anda juga bisa mengakses layanan konseling melalui hotline yang tersedia di https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

(cin/daf)

Tag berita:
Berita terkait