Jumat, 25 April 2025

Liga Champions 2024/2025

Serhou Guirassy Makin Tajam, Bikin Barcelona Kalang Kabut dengan Hattrick

Rabu, 16 April 2025 13:33

KONFERENSI PERS - Serhou Guirassy/ IG @guirassy19off

HVSMEDIA.ID -  Nama Serhou Guirassy mungkin belum lama dikenal luas, tapi kini penyerang Guinea ini memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga Champions setelah mencetak hattrick melawan Barcelona.

Meskipun hattrick itu tak cukup menyelamatkan Borussia Dortmund dari tersingkirnya mereka dari turnamen, tetap saja Serhou Guirassy mulai mencuri perhatian publik sepakbola dunia. 

Diketahui, dalam laga leg kedua Borussia Dortmund vs Barcelona, tuan rumah unggul 3 - 1. Tapi, Dortmund tetap harus tersingkir karena di pertemuan pertama, kalah 4-0. 

Kembali pada sosok Serhou Guirassy.

Pemain berusia 29 tahun ini pernah merasakan pahitnya degradasi di liga utama Jerman dan Prancis, dan baru mencatat musim dengan 15 gol atau lebih pada musim lalu.

Kariernya sempat berliku dengan enam kali pindah klub dan akumulasi biaya transfer sebesar £45 juta, meski kerap terganggu cedera.

Namun sekarang, Guirassy menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions dengan 13 gol. “Dia luar biasa di kompetisi ini, benar-benar mesin gol,” puji Owen Hargreaves, juara Liga Champions dua kali, melansir TNT Sports.

Guirassy memang kini menjadi sorotan banyak klub Eropa, termasuk klub Inggris, berkat ketajamannya. Tapi bagaimana kisah awalnya?

Awal Karier: Laval dan Lille

Guirassy pertama kali bersinar di Laval di Ligue 2, Prancis. Musim 2014-15, ia mencetak enam gol dari 29 pertandingan. Saat itu, klub Inggris seperti QPR dan Leeds United sudah mengincarnya.

Namun, ia memilih pindah ke Lille dengan nilai transfer sekitar €1 juta. Sayangnya, pelatih yang merekrutnya, Herve Renard, dipecat dan Guirassy jarang dimainkan. Ia pun dipinjamkan ke Auxerre, mencetak 8 gol dari 16 laga, tapi kemudian dilepas Lille.

Petualangan Pertama di Jerman

Guirassy sempat menarik perhatian Arsenal, tapi akhirnya bergabung dengan FC Köln. Proses transfernya cukup rumit karena masalah medis, namun ia resmi pindah dengan biaya sekitar €4 juta.

Kariernya di Köln terganggu cedera berat. Dalam dua musim awal, ia hanya bermain 21 kali di Bundesliga dan mencetak empat gol. Total, menurut data Transfermarkt, Guirassy telah absen dalam 75 pertandingan sepanjang kariernya karena cedera, 41 di antaranya saat di Köln.

Kembali ke Prancis: Amiens dan Rennes

Guirassy kemudian kembali ke Prancis bersama Amiens, awalnya sebagai pemain pinjaman. Ia mencetak tiga gol di paruh kedua musim 2018-19 dan dibeli permanen seharga €5 juta.

Tawaran dari klub-klub Inggris seperti West Ham, Aston Villa, hingga Tottenham sempat datang, bahkan Chelsea sempat mengincarnya. Tapi Guirassy menolaknya karena ingin mendapat jaminan bermain reguler.

Akhirnya ia bergabung dengan Rennes pada 2020 dengan biaya €15 juta. Di sini, ia mencetak 25 gol dalam dua musim dan akhirnya kembali ke Jerman.

Kebangkitan di Stuttgart

Pada 2022, Guirassy dipinjamkan ke Stuttgart. Ia langsung tampil tajam dengan 14 gol termasuk satu di laga play-off degradasi. Stuttgart pun mempermanenkannya dengan biaya €9 juta.

Musim 2023-24 menjadi titik balik kariernya. Ia mencetak 30 gol dalam 30 pertandingan, termasuk 28 gol di Bundesliga. Ia hanya kalah dari Harry Kane dalam perburuan Sepatu Emas Jerman.

Liga Champions: Panggung Puncak

Musim ini, Guirassy bermain untuk Borussia Dortmund setelah ditebus dengan harga £14,7 juta. Meski sempat cedera, ia tampil luar biasa: 28 gol dalam 40 laga, termasuk 13 gol di Liga Champions — terbanyak dalam satu musim oleh pemain Afrika.

“Banyak yang kaget, tapi saya tidak,” kata Guirassy. “Saya tidak mengubah apa-apa. Ini soal kepercayaan diri. Di level tertinggi, bakat saja tidak cukup. Kita harus siap mendorong batas kemampuan, berlari tanpa henti, dan terus memberi lebih dari lawan.” ucapnya. 

BEREBUT BOLA - Serhou Guirassy saat membela Dortmund/ IG @guirassy19off

 

Hmm, musim depan kembali tajam, Serhou Guirassy

(vana) 

Tag berita:
Berita terkait