HVSMEDIA.ID - Ketua Komisi II DPRD Kota Samarinda, Iswandi, angkat suara terkait belum jelasnya perkembangan penyelidikan kasus dugaan kekerasan yang menewaskan Rusel (60), warga Desa Muara Kate, Kabupaten Paser.
Hingga kini, delapan bulan telah berlalu, namun keadilan bagi korban belum juga terlihat ujungnya.
"Ini bukan sekadar kehilangan satu nyawa, tapi soal keadilan yang seharusnya menjadi hak semua warga. Kalau dibiarkan terus begini, rasa percaya masyarakat terhadap hukum bisa runtuh," tegas Iswandi.
Peristiwa tragis yang menewaskan Rusel dalam insiden penembakan itu bukan hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tapi juga menyalakan amarah dan keresahan di kalangan warga.
Meski Wakil Presiden RI sempat datang langsung mengunjungi keluarga korban dan menjanjikan pengawalan hukum, kenyataannya tak ada progres berarti hingga kini.
Tak kuat menunggu, warga pun mengambil sikap.
Penutupan jalan hauling tambang batu bara yang melewati desa menjadi bentuk protes nyata atas lambannya penanganan kasus dan ketidakadilan yang terus mereka rasakan.
Iswandi melihat aksi ini bukan sekadar tentang akses jalan, melainkan bentuk perlawanan atas ketimpangan yang selama ini dipendam.
"Kalau suara rakyat terus diabaikan, wajar jika akhirnya mereka bersuara lebih keras. Ini bukan tindakan spontan, tapi akumulasi kekecewaan yang sudah terlalu lama ditahan," ungkapnya.
Penutupan jalan hauling yang sudah berlangsung beberapa bulan, menurutnya, adalah simbol perlawanan atas kerusakan lingkungan, kebisingan, debu, dan infrastruktur rusak yang selama ini mereka alami, dan kini ditambah kehilangan nyawa seorang warga.
Iswandi juga menekankan pentingnya peran media agar kasus ini tetap menjadi sorotan publik.
"Kalau media ikut diam, kasus ini bisa hilang begitu saja. Tekanan publik harus dijaga agar keadilan tidak mati pelan-pelan," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa tragedi Rusel bukan insiden biasa. Ini adalah cermin dari lemahnya perlindungan negara terhadap masyarakat kecil.
"Negara tak boleh hanya hadir lewat janji-janji dan retorika. Harus ada tindakan nyata. Rakyat tak bisa terus jadi korban yang dilupakan," tutup Iswandi dengan nada tegas. (adv)