HVSMEDIA.ID - Film animasi Jumbo karya Visinema Studios telah mencetak sejarah sebagai film animasi Indonesia terlaris sepanjang masa.
Namun, di balik layar, ada sosok-sosok krusial yang memastikan film Jumbo produksi Visinema semuanya berjalan lancar dan terorganisir.
Kesuksesan film Jumbo garapan Visinema ini tidak lepas dari kontribusi dua sosok kunci di balik layar: Denny Siswanto dan Muhammad Panji Safiullah.
Dilansir dari Avnmedia,id, Denny Siswanto, yang menjabat sebagai Asset Supervisor di Visinema, mengungkapkan bahwa tugas utamanya meliputi pembuatan aset dalam film, yang mencakup desain bentuk, penentuan tekstur, pemilihan warna, serta penggunaan material untuk berbagai objek dalam produksi.
“Kalau dalam tahap pembuatan animasi itu kan di asset sendiri sebetulnya ada kayak nge-create bentuk suatu benda, terus memberikan dia tekstur, warna, dan material. Itu tanggung jawabnya di asset, sih,” tutur Denny Siswanto.
Tapi itu belum semuanya. Denny Siswanto juga bertanggung jawab untuk menjaga quality control, terutama karena Jumbo melibatkan banyak vendor.
“Kalau asset supervisor nggak ada di project animasi ya jadinya nggak ada nge-quality control. Jadinya, takutnya, bakalan jomplang dari satu asset dengan asset yang lainnya,” terang Denny Siswanto.
“Apalagi, kebetulan Jumbo itu kan kita bekerja sama dengan banyak vendor ya. Jadi, misalkan nggak dijagain sama satu orang yang ngejagain semuanya, itu bakalan takutnya style-nya beda-beda gitu, lho,” sambungnya.
Meski dihadapkan dengan tantangan besar, terutama saat harus mendorong batas kualitas film dengan sumber daya yang terbatas, Denny Siswanto mengaku senang bisa diberi ruang untuk berkarya maksimal.
“Waduh, kesulitannya banyak hehehe, banyak tantangannya karena untuk bikin kualitas movie yang tinggi ya yang kayak Jumbo gitu dengan human resource yang ada tuh kita nge-push limitnya. Di situ, sih, yang paling susah,” jelas Denny Siswanto.
“Nah, tapi untuk di Jumbo ini kita benar-benar dibebasin untuk ngasih yang terbaiklah dari kita. Jadi, di situ aku bisa coba usahakan semuanya all out di situ. Itu sih, yang paling menyenangkan,” ungkap Denny Siswanto.
Ketika ditanya ingin menjadi karakter siapa di film Jumbo, Denny Siswanto berkata sambil bercanda kalau dia pengin jadi karakter Nurman, karena… punya kambing!
Sementara itu, Panji Safiullah, CG Supervisor di Jumbo, punya tanggung jawab yang nggak kalah krusial.
Panji Safiullah menjadi jembatan antara visi kreatif sang sutradara dengan dunia teknis 3D.
“CG Supervisor itu membantu mengubah ide sutradara jadi bentuk teknis di animasi, gimana mewujudkan dunia Jumbo secara visual,” jelasnya.
“CG Supervisor itu membantu director untuk menerjemahkan visi kreatif ke dalam bentuk teknis animasinya, mengubah kreatif menjadi 3D-nya tuh gimana gitu. Jadi, mewujudkan dunia Jumbo secara visual,” tutur Panji Safiullah.
Bekerja secara remote dengan banyak vendor menjadi tantangan utama bagi Panji Safiullah.
“Mungkin tantangannya banyak ya, tapi yang terbesar itu karena kita bekerja secara remote dan banyak sekali vendor. Nah, itu jadi tantangan tersendiri,” ujar Panji Safiullah.
Namun dengan kemampuan teknis yang harus luas, mulai dari modeling, rigging, lighting, rendering, hingga VFX, Panji Safiullah sukses menjaga jalur produksi tetap terarah.
“Kalau kemampuan secara teknis dari segi supervisor yang pasti harus mengerti secara umum pipe line, ngerti modelling, ngerti rigging, ngerti lighting dan rendering, ngerti vfx, ngerti semuanya general gitu,” jelas Panji Safiullah.
“Kalau gak ada CG Supervisor, pertama, mungkin director akan kesulitan menerjemahkan kreatif dia ke secara teknis itu seperti apa, jadi mungkin nanti akan berantakan di proses produksinya. Arahannya seperti apa, pipe line-nya seperti apa,” lanjut Panji Safiullah.
Ketika disuruh jadi karakter di Jumbo? Panji Safiullah memilih Meri. Alasannya simpel dan seru, biar bisa terbang! (apr/naf)