HVSMEDIA.ID - Enam pemain Juventus bersama pelatih dan pejabat klub secara mengejutkan mengunjungi Presiden AS Donald Trump di Oval Office, Gedung Putih, Rabu (waktu setempat).
Meski hanya beberapa jam sebelum laga penting melawan Al Ain di ajang FIFA Club World Cup, kunjungan ini justru meninggalkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
Dalam rombongan tersebut hadir pemain Juventus Weston McKennie, Timothy Weah, Manuel Locatelli, Federico Gatti, Teun Koopmeiners, dan Dusan Vlahovic, ditemani pelatih Igor Tudor dan Presiden FIFA Gianni Infantino.
Mereka menyerahkan jersey Juventus dan satu jersey bertema Piala Dunia 2026 kepada Trump—namun obrolan soal sepak bola hampir tidak terdengar.
Ekspresi Datar Pemain, Trump Malah Bahas Israel-Iran
Selama sesi tanya jawab singkat sekitar 15 menit, Trump justru membahas isu politik seperti potensi keterlibatan AS dalam konflik Israel-Iran.
Sementara itu, para pemain berdiri diam di belakangnya dengan ekspresi kaku dan gelisah—menunjukkan ketidaknyamanan mereka.
Timothy Weah bahkan mengungkap bahwa ia dan rekan-rekannya tidak diberi pilihan untuk menolak hadir.
“Mereka bilang kami harus datang. Jadi ya, saya hadir,” ujar pemain Timnas AS yang juga putra mantan Presiden Liberia, George Weah.
Meski menyebut kunjungan itu sebagai “pengalaman yang keren,” Weah juga menegaskan bahwa dirinya tak menyukai politik.
“Saya cuma mau main bola, bro,” ucapnya.
Momen Canggung Saat Trump Singgung Isu Gender di Olahraga
Momen paling canggung muncul ketika Trump menyinggung isu pria yang bermain di olahraga wanita.
Ia bertanya apakah ada wanita yang cukup hebat untuk bergabung dengan skuad Juventus. Tidak ada satu pun pemain yang menjawab.
Manajer umum Juventus, Damien Comolli, akhirnya mencoba menengahi dengan menyebut bahwa Juventus memiliki tim wanita yang hebat.
Namun Trump kembali menekankan bahwa mereka seharusnya bermain dengan sesama wanita, sambil tersenyum pada wartawan dan berkata, “Mereka sangat diplomatis.”
Weston McKennie Pernah Kritik Trump Saat BLM 2020
Salah satu pemain yang hadir, Weston McKennie, diketahui pernah secara terbuka mengkritik Trump pada masa puncak gerakan Black Lives Matter tahun 2020.
“Saya pikir dia tidak layak jadi presiden. Saya rasa dia rasis dan tidak bisa dipercaya,” katanya waktu itu.
Namun, saat pertemuan di Gedung Putih, Trump justru menyapa hangat McKennie dan Weah sebagai “pemain Amerika saya” dan berharap mereka jadi bintang di lapangan malam itu.
Sayangnya, mayoritas pemain tampak lebih memilih diam daripada terlibat dalam percakapan politik.
Bahkan ketika Trump mengomentari strategi militer dan kebijakan imigrasi AS, mereka tetap tidak menunjukkan respons apa pun. (vana)
Source: LA Times