Kamis, 6 Februari 2025

Penonton Protes Serukan Boikot, Drakor "When The Phone Rings" Senggol Konflik Palestina-Israel di Episode Terakhir

Senin, 6 Januari 2025 16:23

Poster Drama Korea "When The Phone Rings" (Foto: Instagram @mbcdrama_now)

HVSMEDIA.ID - When The Phone Rings, drama Korea yang dibintangi oleh Yoo Yeon Seok dan Chae Soo Bin, baru saja menamatkan episode terakhirnya yang ke-12 pada tanggal 4 Januari 2025.

Siapa sangka, ternyata episode terakhir drama ini berhasil membuat para penonton dan pecinta drama korea dibuat emosi dan kecewa.

Bukan karena ending cerita di dalamnya, melainkan lantaran adanya satu scene dalam drama ini yang dianggap menyenggol isu sensitif, yakni konflik Israel-Palestina.

Scene tersebut dinilai tidak sepatutnya dituangkan dalam sebuah drama atau perfilman, apalagi mengingat konfliknya masih terjadi hingga kini yang belum temukan titik terang sehingga memuat hal tersebut ke dalam film dianggap cukup fatal.

Kontroversi bermula dari adegan yang menampilkan karakter Na Yu Ri, yang diperankan oleh Jang Gyu Ri.

Sebagaimana dilansir melalui Avnmedia.id, dalam adegan tersebut, Na Yu Ri melaporkan insiden serangan udara yang terjadi di negara fiktif “Paltima,” yang diduga dilakukan oleh negara fiktif “Izmael.”

“Serangan udara Paltima berlangsung di Izmael di mana warga negara Korea diculik oleh militan bersenjata,” sebut karakter Na Yu Ri dalam episode terakhir.

Meski nama-nama yang digunakan dalam cerita ini bersifat fiktif, banyak penonton yang menilai bahwa penggambaran ini sangat mirip dengan konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel.

Penonton, termasuk dari Indonesia dan negara-negara lainnya, merasa penggambaran tersebut tidak akurat dan berisiko memicu ketegangan di kalangan mereka yang memiliki pandangan berbeda mengenai konflik Israel-Palestina.

Beberapa penonton bahkan menyerukan boikot serta memberikan ulasan bintang satu di platform Google sebagai bentuk protes terhadap drama tersebut.

“Langsung kasih rating 1 saja. Login pakai gmail kalian. Lets go,” tulis akun X @Rnasfa1324.

“Terpantau di gugel persentase turun dari 97,87%, sekarang 83%,” ungkap akun X @bbakkssu.

Akun X lainnya, @cheonisibo1025, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap episode terakhir.

“Hah?? Paltima? Izmael? Jadi mereka memilih untuk ngecewain penonton di episode terakhir. Shame on you, When The Phone Rings,” tulisnya.

Di sisi lain, beberapa penonton juga menilai bahwa drama ini tidak seharusnya mengangkat isu yang sangat sensitif tanpa penanganan yang hati-hati.

“Kenapa harus nyenggol Palestina sih, mereka udah kesakitan di sana, tanahnya diambil, warga sipilnya disakiti, banyak anak kecil yang gak berdosa dibunuh,” ungkap akun X @beauty960205.

Meski kontroversi ini berkembang, When The Phone Rings tetap meraih popularitas tinggi.

Episode terakhirnya mencatatkan rating tertinggi sepanjang penayangannya, yakni 8,6 persen.

Bahkan para pemeran dari drama ini turut mendapatkan penghargaan dalam ajang MBC Drama Awards.

Keberhasilan ini tidak serta-merta mengurangi polemik yang muncul akibat penggambaran yang dianggap kontroversial tersebut.

Beberapa penonton juga membandingkan alur cerita drama ini dengan versi asli webtoon-nya, yang tidak melibatkan elemen konflik di zona perang.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak produksi terkait tuduhan dan seruan boikot yang muncul. (naf/apr)

Tag berita:
Berita terkait