HVSMEDIA.ID - Sebagai langkah strategis memperkuat sistem penanganan bencana di Kalimantan, DPRD Samarinda menggagas pembangunan pusat logistik kebencanaan nasional di kawasan Palaran.
Usulan ini muncul sebagai respons terhadap lambannya distribusi bantuan ketika bencana melanda sejumlah wilayah di Kalimantan.
Abdul Rohim, anggota Komisi III DPRD Samarinda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah membentuk panitia khusus untuk mengawal realisasi rencana tersebut secara serius dan terstruktur.
Langkah awal yang tengah dilakukan adalah membangun komunikasi intensif dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), agar Samarinda dapat masuk ke dalam skala prioritas pembangunan gudang logistik darurat nasional.
“Kami sudah membuka komunikasi dengan BNPB. Lokasi Palaran sangat strategis dan punya potensi besar menjadi pusat logistik regional. Kami ingin wacana ini tidak berhenti di atas kertas, tapi benar-benar diwujudkan,” kata Rohim.
Poin unggul dari wilayah Palaran, menurutnya, terletak pada lokasinya yang cukup sentral di Kalimantan, didukung akses langsung ke jalan tol serta ketersediaan lahan luas di sekitar Stadion Palaran.
Kombinasi ini menjadikan Samarinda sebagai kandidat kuat untuk menjadi pusat distribusi logistik bencana di kawasan timur Indonesia.
“Infrastruktur tersedia, lahan siap, dan posisi geografisnya ideal. Momen ini harus dimanfaatkan untuk mempercepat respons bencana,” tambahnya.
Lebih dari sekadar strategis, Rohim menekankan bahwa Samarinda memang layak memiliki gudang logistik sendiri, mengingat daerah ini kerap dilanda bencana rutin seperti banjir dan tanah longsor.
Saat ini, bantuan logistik masih sangat bergantung pada pengiriman dari Pulau Jawa, yang tidak hanya lambat, tapi juga memakan biaya tinggi.
“Bayangkan, bantuan datang bisa memakan waktu berhari-hari. Kalau kita punya gudang di sini, bantuan bisa langsung disalurkan tanpa harus menunggu kiriman dari luar pulau,” tegas Rohim.
Ia juga menggarisbawahi bahwa penanganan bencana harus dipandang sebagai urusan lintas wilayah, bukan sekadar tanggung jawab daerah tertentu.
“Ini bukan hanya tentang Samarinda. Ini tentang Kalimantan secara keseluruhan. Kita butuh sistem logistik yang siap siaga dan bisa bergerak cepat kapan pun dibutuhkan,” ujarnya.
DPRD Samarinda akan terus mendorong agar pembangunan pusat logistik ini masuk dalam agenda prioritas nasional, di bawah koordinasi langsung BNPB.
Rohim pun berharap pemerintah pusat segera bergerak cepat agar proyek ini dapat direalisasikan dalam waktu dekat.
“Kita memang tak bisa menghindari bencana, tapi kita bisa meningkatkan kesiapsiagaan. Dan semuanya bermula dari infrastruktur logistik yang kokoh,” tutupnya.
Saat ini, ketergantungan Kalimantan terhadap bantuan dari Jawa dianggap sudah tidak lagi relevan dengan kebutuhan respons cepat bencana.
Kehadiran gudang logistik regional di Samarinda dipercaya bisa menjadi solusi nyata untuk memperkuat ketahanan bencana di kawasan timur Indonesia. (adv)