Rabu, 17 September 2025

Sudut Sepak Bola

Ronaldo yang Pernah "Kecelobok" Mau Have Fun Malah Bungkus Waria

Sabtu, 24 Mei 2025 14:1

KOLASE - Potret Ronaldo dan Andreia Albertine alias André Luiz Ribeiro Albertino/ Foto Goal dan futhistoria (kolase oleh hvsmedia.id

HVSMEDIA.ID -  Sebuah malam yang tampaknya biasa saja di Rio de Janeiro berubah menjadi mimpi buruk bagi bintang sepak bola Brasil, Ronaldo Nazário.

Sang legenda—yang pernah berkostum, Barcelona, Inter, serta Real Madrid itu, tengah menjalani masa pemulihan cedera lutut di kampung halamannya—tiba-tiba menjadi pusat perhatian bukan karena aksinya di lapangan, tapi karena keterlibatannya dalam skandal yang memalukan.

Semua berawal pada suatu malam di tahun 2008, ketika Ronaldo dikabarkan baru saja mengantar pacarnya pulang.

Namun, alih-alih langsung kembali ke rumah, mantan pahlawan Piala Dunia 2002 itu justru memutuskan untuk "bersenang-senang."

Ronaldo kemudian menjemput tiga pekerja seks di jalanan Rio dan mengajak mereka check-in di sebuah motel.

Namun sesampainya di sana, Ronaldo terkejut bukan main: ketiga pekerja seks tersebut ternyata adalah pria yang berdandan sebagai wanita—transvestit alias waria

Cerita ini semakin kusut ketika salah satu dari mereka, yang dikenal dengan nama panggung Andreia Albertine (nama aslinya: André Luiz Ribeiro Albertino), mengklaim bahwa Ronaldo bereaksi dengan marah, bahkan sempat mengancam akan memukul setelah mengetahui identitas asli mereka.

TUNJUKKAN DOKUMEN - Andreia Albertine alias André Luiz Ribeiro Albertino/ Foto: futhistoria

 

Polisi Rio menyatakan bahwa Ronaldo melaporkan insiden tersebut sebagai upaya pemerasan.

Menurut Kepala Kepolisian, Carlos Augusto Nogueira, salah satu transvestit diduga mengambil dokumen mobil Ronaldo dan menuntut uang sebesar $30.000 (sekitar Rp450 juta) sebagai "uang tutup mulut".

"Ronaldo mengakui kejadian tersebut. Ia bilang hanya ingin bersenang-senang. Itu bukan tindakan kriminal. Membayar untuk layanan seksual di Brasil tidak ilegal," ujar Nogueira.

Namun situasinya makin runyam ketika Ronaldo menolak membayar uang yang diminta.

Sebagai balasan, pihak transvestit menyebarkan tudingan bahwa Ronaldo menggunakan narkoba dan mengancam keselamatan mereka.

Ronaldo sendiri membantah keras semua tuduhan penggunaan narkoba. Dalam pernyataannya kepada polisi, ia menegaskan bahwa dirinya adalah korban pemerasan. Ia juga mengaku sedang mengalami tekanan psikologis yang berkaitan dengan cedera lutut yang tengah ia alami.

Meski prostitusi tidak dilarang secara eksplisit di Brasil, praktik seperti mucikari dan pengelolaan tempat hiburan seksual tetap ilegal. Dalam kasus ini, polisi masih mendalami kemungkinan adanya unsur pidana, baik dari sisi pemerasan maupun pelanggaran lainnya.

Satu hal yang pasti: malam yang dimulai dengan niat mencari hiburan telah berubah menjadi bab kelam dalam perjalanan karier seorang legenda sepak bola dunia. (vana) 

Source: 

BBC 

Futhistoria

Tag berita:
Berita terkait