Jumat, 23 Mei 2025

Sudut Sepak Bola

Satu Wanita, Dua Pemain, dan Hancurnya Persahabatan di Lapangan Hijau

Selasa, 20 Mei 2025 23:16

TOLAK BERSALAMAN - Potret saat Wayne Bridge tak bersalaman dengan John Terry di awal laga/ IST

HVSMEDIA.ID -  Pada 2010, dunia sepak bola Inggris pernah gempar setelah terungkapnya skandal perselingkuhan yang melibatkan kapten tim nasional Inggris saat itu, John Terry, dengan Vanessa Perroncel.

Skandal ini makin heboh karena sosok wanita, Vaneesa Perroncel merupakan mantan pasangan dari rekan setim dari John Terry, Wayne Bridge.

Skandal ini tak hanya menjadi konsumsi media selama berminggu-minggu, tetapi juga mengguncang keharmonisan tim nasional menjelang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Kisah di Balik Persahabatan dan Pengkhianatan

John Terry dan Wayne Bridge bukan hanya rekan satu tim di Chelsea dan tim nasional Inggris, tapi juga dikenal sebagai sahabat dekat di luar lapangan.

Bridge menjalin hubungan dengan Vanessa Perroncel selama sekitar lima tahun dan memiliki seorang putra dari hubungan tersebut.

Namun, pada akhir 2009, hubungan Bridge dan Perroncel dikabarkan kandas.

Tak lama setelah itu, muncul desas-desus yang menghebohkan bahwa Terry telah menjalin hubungan dengan Vanessa.

Rumor ini mengarah pada dugaan bahwa hubungan tersebut dimulai saat Perroncel masih bersama Bridge — sesuatu yang langsung membuat publik bereaksi keras.

Upaya Bungkam Media Gagal Total

Ketika rumor itu mulai merebak, John Terry mencoba mengajukan super-injunction, yakni perintah pengadilan untuk melarang media Inggris mempublikasikan kisah perselingkuhan tersebut.

Namun, pengadilan akhirnya mencabut perintah tersebut, dan media mulai memberitakan skandal itu secara besar-besaran.

Daily Mail, News of the World, dan berbagai tabloid Inggris membahas kasus ini dari berbagai sisi, termasuk spekulasi bahwa Vanessa sempat hamil dan menggugurkan kandungannya — klaim yang kemudian dibantah keras oleh Perroncel.

Ia menyatakan tidak pernah menjalin hubungan intim dengan Terry, dan menyebut berita-berita tersebut sebagai “bohong dan menyakitkan”.

Dampak Langsung: Terry Dicopot dari Kapten Inggris, Bridge Mundur

Tak lama setelah kabar ini mencuat, manajer tim nasional Inggris, Fabio Capello, mengambil langkah tegas: mencopot John Terry dari jabatan kapten tim. Capello menyebut keputusan ini dilakukan demi menjaga suasana kondusif di ruang ganti, mengingat banyak pemain merasa tidak nyaman.

Yang lebih mengejutkan, Wayne Bridge kemudian secara terbuka mengumumkan mundur dari tim nasional Inggris. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa kehadirannya bersama Terry di tim yang sama akan menciptakan ketegangan yang tidak perlu, dan demi kepentingan tim, ia memilih mundur.

Konfrontasi di Stamford Bridge: Tolak Jabat Tangan

Salah satu momen paling dikenang dari skandal ini terjadi pada 27 Februari 2010 dalam laga Liga Premier antara Chelsea dan Manchester City di Stamford Bridge.

Saat sesi jabat tangan sebelum laga, Wayne Bridge menolak menjabat tangan John Terry, yang menjadi simbol keterpecahan hubungan mereka.

Momen ini terekam luas di media dan menjadi gambaran nyata bahwa luka di antara mereka masih terbuka.

Dalam pertandingan itu sendiri, Manchester City yang diperkuat Bridge menang 4-2 atas Chelsea — seolah mempertegas pembalasan Bridge di atas lapangan.

Reaksi Publik dan Media: Terry Dibantai, Bridge Disanjung

John Terry menerima kritik pedas dari publik dan media. Banyak yang mempertanyakan moralitas dan kepemimpinan seorang kapten tim nasional. Beberapa pengamat bahkan menyerukan agar Terry dikeluarkan dari skuad Inggris sepenuhnya.

Sebaliknya, Wayne Bridge mendapat banyak simpati dan dukungan, baik dari rekan sesama pemain maupun publik. Banyak yang memujinya karena mengambil langkah besar dengan mundur dari tim nasional demi menjaga stabilitas.

Skandal ini berdampak signifikan terhadap persiapan Inggris menjelang Piala Dunia 2010. Suasana ruang ganti disebut tidak lagi harmonis. Pada akhirnya, Inggris gagal total di turnamen tersebut, tersingkir di babak 16 besar oleh Jerman dengan skor memalukan 4-1.

Sementara itu, meski John Terry sempat kembali menjadi kapten Inggris, reputasinya tidak pernah benar-benar pulih. Skandal ini menjadi noda dalam karier gemilangnya sebagai pemain dan simbol kekacauan internal tim Inggris. (vana)

Tag berita:
Berita terkait