Catatan internal DPRD mencatat bahwa hujan deras pada 12 dan 27 Mei lalu menyebabkan genangan cukup parah di berbagai titik kota, seiring meningkatnya permukaan air Sungai Mahakam.
Bahkan, longsor pun mulai terjadi, menandakan bahwa sistem drainase belum mampu menampung volume air yang besar.
Dalam rapat evaluasi bersama Dinas PUPR dan BPBD, terungkap bahwa sejumlah proyek pengendalian banjir masih berjalan lambat, termasuk pembangunan saluran di kawasan Suryanata dan Juanda.
Meski pembangunan pintu air di Karang Mumus dianggap menjanjikan untuk jangka panjang, proyek ini dinilai belum cukup bila tak ditopang dukungan lintas wilayah.
Yusrul pun kembali menekankan bahwa solusi banjir tak bisa berdiri sendiri.
“Ini sudah jadi isu regional. Kalau semua jalan sendiri-sendiri, banjir tak akan pernah benar-benar tuntas,” pungkasnya. (adv)