HVSMEDIA.ID - Distribusi bantuan pascabencana di Kota Samarinda kembali menjadi sorotan.
Alih-alih meredam dampak krisis, penyaluran yang dianggap timpang justru memicu gesekan, di masyarakat.
Sejumlah warga di kawasan terdampak mengeluhkan ketidakmerataan bantuan, terutama bahan pokok, seperti susu dan telur.
Ada yang menerima bantuan lebih dari sekali, namun tak sedikit yang belum tersentuh sama sekali.
Kondisi ini pun memicu kecemburuan sosial di lingkup RT.
Anggota Komisi I DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan, menanggapi serius persoalan ini.
Ia menilai pola distribusi langsung tanpa sistem jelas hanya memperbesar potensi konflik.
“Distribusi yang dilakukan secara acak ke rumah-rumah membuka ruang masalah. Harus ada sistem yang rapi dan terkoordinasi,” ujarnya.