Memiliki kapasitas 13.500 kursi, termasuk 750 tempat duduk kotak dan 12.750 ruang berdiri.
Dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Pamekasan dan dioperasikan oleh Madura United FC, yang juga menjadi penggunanya untuk kompetisi Super League Indonesia saat ini.
14. Stadion Segiri (Borneo FC Samarinda)
Stadion dengan kapasitas 13.000 penonton terdiri dari 10.000 kursi dan 3.000 ruang berdiri.
Renovasi besar-besaran berlangsung 2023–2024 dengan anggaran antara Rp74,58 miliar hingga hampir Rp81 miliar, meliputi perbaikan struktural, arsitektural, dan sistem kelistrikan, kini stadion telah memenuhi standar FIFA.
15. Stadion Brawijaya (Persik Kediri)
Dengan berkapasitas 10.000 penonton, seluruhnya stadion ini berupa ruang berdiri.
Dimiliki dan dikelola oleh Pemerintah Kota Kediri, digunakan sebagai kandang utama oleh Persik Kediri serta Inter Kediri FC.
16. Gelora B. J. Habibie (PSM Makassar)
Gelora B.J. Habibie di Parepare memiliki kapasitas 8.000 kursi, meski kecil namun penuh nilai historis.
Renovasi besar dimulai sejak 18 Maret 2024, menelan biaya sekitar Rp 113,2 miliar dari APBN.
17. Maguwoharjo Stadium (PSBS Biak)
Stadion Maguwoharjo menjadi markas untuk PSS Sleman dan juga PSBS Biak.
PSS Sleman telah lama menjadikan stadion ini sebagai kandang, sementara PSBS Biak baru saja secara resmi memilih Maguwoharjo sebagai markas sementara untuk musim kompetisi ini, setelah dilarang bermain di Bandung.
Sebaran Geografis
Musim ini menunjukkan distribusi stadion yang sangat luas secara geografis dari Jakarta, Bali, Jawa, hingga Ternate mengindikasikan peningkatan pemerataan fasilitas.
Namun, tantangan infrastruktur masih terlihat, seperti penggunaan Maguwoharjo oleh dua klub sekaligus karena keterbatasan stadion di Yogyakarta dan Biak. (fun)