Sriwijaya FC berdiri pada 23 Oktober 2004 setelah Pemerintah Sumatera Selatan mengakuisisi Persijatim Solo FC dan menjadikannya wakil Sumsel di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini langsung menorehkan sejarah dengan meraih double winners pada musim 2007/2008, yaitu juara Liga Indonesia dan Copa Indonesia.
Kejayaan itu berlanjut dengan tambahan gelar Copa Indonesia dua musim berikutnya dan sukses menjuarai Liga Super Indonesia 2011/2012.
Sriwijaya juga pernah tampil di Liga Champions Asia 2009 dan dua kali mencapai babak 16 besar Piala AFC, yang membuat namanya dikenal di level sepak bola internasional.
Namun sejak 2019, klub mengalami penurunan akibat masalah finansial hingga terdegradasi ke Liga 2.
Pada musim 2024/2025, Sriwijaya berhasil lolos dari ancaman degradasi ke Liga 3 setelah menang 1-0 atas PSMS Medan di laga play-off dan kini tengah berbenah demi kembali ke Liga 1.
PSMS Medan
PSMS Medan berdiri pada 21 April 1950 dengan semangat pluralisme dari enam tokoh pendiri yang mewakili berbagai etnis di Sumatera Utara.
Klub berjuluk “Ayam Kinantan” ini pernah menjadi raja Perserikatan dengan lima gelar juara nasional dan dikenal memiliki gaya bermain keras, cepat, serta penuh determinasi.
Identitas PSMS semakin kuat dengan lambang tembakau Deli yang menjadi ciri khas klub sepak bola ini.
Namun, sejak era profesionalisasi sepak bola Indonesia, PSMS mengalami penurunan prestasi dan terdegradasi ke Liga 2.