Cabang-cabang olahraga ini mewakili kombinasi antara budaya tradisional dan modern, yang mencerminkan identitas budaya masyarakat Kaltim.
"Olahraga tradisional seperti lempar pisau dan sumpit sudah dikenal sejak lama di Kalimantan, sedangkan BMX dan break dance merupakan olahraga yang diminati oleh generasi muda saat ini," jelasnya.
Menurut Bagus, olahraga tradisional tidak hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga mengandung nilai-nilai sejarah dan filosofi yang seharusnya diapresiasi.
"Sebagai contoh, olahraga sumpit memiliki sejarah panjang sebagai bagian dari budaya suku Dayak. Melalui kejuaraan ini, kami berharap masyarakat dapat lebih mengenal dan menghargai nilai-nilai tersebut," katanya.
Diperkirakan, rangkaian kejuaraan ini akan dilaksanakan pada minggu terakhir bulan Oktober atau awal November 2024, dengan Dispora Kaltim yang tengah mematangkan persiapannya. (adv)