"Oleh karena itu, kami berfokus pada pelatihan soft skill seperti desain grafis, digital marketing, hingga pengolahan hasil laut," tambahnya.
Salah satu program unggulan yang diadakan adalah pelatihan dalam pengolahan produk perikanan, termasuk kerupuk dan sosis yang terbuat dari hasil laut dan sungai.
Dengan pelatihan ini, pemuda diajarkan untuk menghasilkan produk bernilai tambah yang nantinya dapat mereka tawarkan di pasar.
"Kami ingin pemuda memiliki kemampuan soft skill yang dapat menunjang mereka untuk berwirausaha. Dengan skill yang mereka miliki, mereka bisa mengembangkan usaha dan menjual produk yang dihasilkan," ungkapnya.
Di tahun 2024 ini, Dispora Kaltim menargetkan untuk melatih 3.500 peserta, dan sejauh ini telah melatih sekitar 3.400 pemuda.
"Tinggal beberapa pelatihan lagi yang akan dilakukan di daerah Sepaku pada awal November. Kami akan mengadakan pelatihan desain grafis dan digital marketing di sana," lanjut Rusmulyadi.