Ia menilai bahwa masyarakat membutuhkan edukasi dan sosialisasi yang konsisten dari pemerintah daerah agar tidak lengah.
“Kita sudah punya pengalaman menghadapi pandemi. Walaupun belum ada aturan baru dari pusat, kita tetap harus ingat bahwa virus ini belum benar-benar hilang. Apalagi cuaca juga sedang tidak menentu,” terangnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa pasien yang terinfeksi memiliki riwayat penyakit penyerta seperti gangguan paru dan jantung.
Keberadaan komorbid membuat kondisi medis mereka semakin berat, walaupun satu pasien kini telah sembuh.
“Hal ini jadi pengingat bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah, misalnya lewat surat edaran dari Dinas Kesehatan, agar masyarakat lebih siap dan terlindungi,” jelasnya. (adv)