Pertama, kegagalan memanfaatkan peluang emas, seperti penalti yang gagal dieksekusi oleh Kevin Diks pada awal pertandingan, yang dapat mengubah jalannya laga.
Kedua, kelemahan dalam lini pertahanan yang kerap melakukan kesalahan, sehingga mudah dieksploitasi oleh penyerang Australia.
Ketiga, kurangnya efektivitas dalam penyelesaian akhir, meskipun memiliki beberapa peluang, Timnas Indonesia gagal mengonversinya menjadi gol.
Keempat, beberapa gol Australia tercipta akibat kesalahan individu pemain Timnas Indonesia yang salah satunya melakukan pelanggaran yang berujung pada penalti bagi Australia, serta kesalahan lain yang dimanfaatkan oleh lawan untuk mencetak gol.
Kekalahan ini menjadi evaluasi penting bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki performa mereka dalam laga-laga selanjutnya di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perbaikan di sektor pertahanan, peningkatan konsentrasi, dan pemanfaatan peluang Timnas Indonesia menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan oleh pelatih Patrick Kluivert dan timnya. (fun)