Meskipun angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, namun masih terdapat kesenjangan jika dibandingkan dengan liga luar negeri.
Daftar pemain dengan bayaran tertinggi di Liga Voli Korea masih didominasi oleh pemain lokal Korea Selatan, dengan gaji tertinggi mencapai Rp9,3 miliar per musim.
Hal ini terlihat jelas dari perjalanan Megawati Hangestri, yang setelah meraih kesuksesan di Korea Selatan kini memutuskan kembali ke Indonesia dan bergabung dengan Gresik Petrokimia.
Di klub barunya ini, Megawati kabarnya menerima bayaran yang masih jauh di bawah penghasilannya saat membela Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks, di mana ia menerima gaji sebesar USD 150.000 atau sekitar Rp2,4 miliar per musim.
Kembali ke liga lokal dengan standar gaji yang lebih rendah menunjukkan perbedaan besar dalam struktur apresiasi terhadap atlet, meskipun Megawati tetap menjadi salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Proliga.
Perbandingan ini menunjukkan bahwa gaji Megawati di Korea Selatan jauh melampaui rata-rata gaji pemain voli profesional di Indonesia.
Dengan penghasilan tahunan mencapai Rp2,4 miliar, Megawati memperoleh pendapatan lebih dari tiga kali lipat dibandingkan pemain top di Proliga Indonesia.
Hal ini mencerminkan perbedaan signifikan dalam struktur gaji dan apresiasi kedua negara terhadap atlet voli. (fun)