HVSMEDIA.ID - Kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Indonesia resmi berganti nama menjadi BRI Super League mulai musim 2025–2026.
Keputusan ini diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang sekaligus memperkenalkan nama brand baru “I-League” sebagai identitas kompetisi nasional.
Langkah tersebut menjadi bagian dari strategi rebranding untuk memperkuat identitas sepak bola nasional dan meningkatkan daya saing Liga Indonesia di kancah Asia.
Perubahan ini menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah panjang kompetisi sepak bola Indonesia yang terus berevolusi dari masa ke masa.
Berikut perjalanan nama kompetisi sepak bola Indonesia dari era awal hingga saat ini.
1. Perserikatan (1931–1994)
Perserikatan merupakan bentuk awal dari sistem kompetisi sepak bola Indonesia yang bersifat amatir dan diselenggarakan oleh PSSI.
Kompetisi ini dimulai pada tahun 1931, setahun setelah berdirinya PSSI oleh Soeratin Sosrosoegondo.
Turnamen resmi pertamanya bernama Steden Tournoi, digelar di Solo dan dimenangkan oleh VIJ Jakarta.
Kompetisi ini berkembang menjadi ajang bagi ratusan klub daerah seperti Persija, Persib, dan PSIM.
Pada 1980–1994, dikenal sebagai “Divisi Utama PSSI” sebelum akhirnya dilebur dalam struktur Liga Indonesia.
Meski amatir, Perserikatan menjadi fondasi kuat dalam membentuk budaya sepak bola nasional.
Salah satu ikon penting masa itu adalah Stadion Sriwedari, yang menjadi saksi tumbuhnya semangat sepak bola nasional sejak era 1930-an.
2. Galatama (1979–1994)
Galatama (Liga Sepak Bola Utama) adalah kompetisi sepak bola semi-profesional pertama di Indonesia.
Didirikan pada 1979 oleh PSSI, Galatama mengusung klub-klub swasta seperti Warna Agung dan Niac Mitra.