Ada syarat-syaratnya.
Misalnya, ibu harus dalam kondisi sehat, nggak ada komplikasi, dan posisi bayi harus ideal.
Selain itu, water birth juga memerlukan fasilitas khusus, seperti kolam bersih dengan suhu air yang stabil, biasanya antara 36-37℃.
Nantinya, ibu yang hendak melahirkan akan berendam dalam sebuah bak atau bathup berisi air hangat, kemudian melahirkan di dalam air.
Sebagai metode yang disebut mendukung proses kelahiran si kecil menjadi lebih mudah, water birth juga memberikan efek daya apung yang memungkinkan gerakan bebas pada ibu sehingga sensasi rileks pun akan dirasakan saat melahirkan.
Bayi pun dianggap akan lebih nyaman ketika dilahirkan dalam air hangat mengingat kondisinya yang berada di kantung cairan ketuban dalam rahim selama sembilan bulan.
Kondisi tersebut dinilai serupa dengan situasi saat pertama lahir ke dunia tidak langsung menghirup udara, melainkan bersentuhan dengan air terlebih dahulu.
Walaupun menawarkan banyak manfaat, tetap ada risikonya, lho.
Misalnya, bayi berisiko terpapar infeksi atau bahkan menghirup air kalau prosedurnya nggak dilakukan dengan benar.
Tali pusar bayi pun dikhawatirkan bisa putus sebelum bayi keluar dari air.