Ia menekankan pentingnya membangun sistem pendukung yang terintegrasi sejak awal.
“Pelabuhan yang efektif harus punya akses jalan yang memadai dan sistem transportasi publik yang mendukung pergerakan warga secara efisien,” jelasnya.
Lebih lanjut, Joha mendorong agar pembangunan ini melibatkan banyak pihak, bukan hanya dijalankan secara eksklusif oleh pemerintah.
Ia mengusulkan agar perencanaan sejak awal menggandeng komunitas lokal dan membuka ruang partisipasi bagi investor swasta untuk menghadirkan fasilitas penunjang, seperti tempat penginapan, pusat kuliner, hingga layanan publik lainnya.
“Kalau pelabuhan ini dikembangkan dengan pendekatan inklusif, ekonomi lokal akan ikut terdorong. Keterlibatan UMKM dan warga sekitar harus menjadi bagian dari visi besar proyek ini,” tegasnya.
Joha berharap, pembangunan pelabuhan penumpang di Palaran tidak berakhir sebagai proyek prestisius semata, melainkan benar-benar memberi dampak langsung bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial, khususnya bagi warga di wilayah pinggiran kota Samarinda. (adv)