Selain Silva, pemain lain yang masuk dalam Best 7 adalah Kim Yeon Koung (Pink Spiders) dan Vanja Bukilic (Red Sparks) sebagai Best Outside Hitters, serta Yeum Hye Seon (Red Sparks) sebagai Best Setter.​

Hal ini semakin memunculkan kekecewaan dari banyak pihak yang merasa bahwa Megawati lebih layak untuk mendapatkan penghargaan tersebut, mengingat kontribusinya yang luar biasa di sepanjang musim kompetisi.

Kekecewaan ini tidak hanya datang dari penggemar Indonesia, tetapi juga disuarakan oleh berbagai media internasional. 

Salah satu media Korea Selatan, Sports Kyunghan, bahkan menyoroti reaksi keras dari publik Indonesia atas absennya Megawati dalam daftar Best 7 pemain ini. 

Para penggemar di Tanah Air merasa bahwa keputusan ini tidak adil, mengingat performa impresif yang ditunjukkan oleh Megawati selama musim 2024-2025.

Melalui akun TikTok-nya, @pinkpurplegirl3, Megawati mengunggah video yang diduga sebagai sindiran terhadap KOVO (Federasi Bola Voli Korea Selatan). 

“Sudah effort tapi gak dihargai jadi jual mahal saja sekalipun datang ke rumah hahaa,” tulis Megawati di video yang diunggahnya.

Megawati diduga sindir KOVO usai tidak masuk best 7 V-League/ Foto: Tangkapan layar Tiktok (@pinkpurplegirl3)

 

Keputusan KOVO ini menimbulkan perdebatan mengenai kualitas seleksi dan penghargaan dalam liga voli Korea, serta menyoroti pentingnya penghargaan yang adil bagi pemain asing yang telah memberikan kontribusi signifikan.​