HVSMEDIA.ID - Satu kebijakan bikin atlet PON Riau melayangkan protes.
Kebijakan Gubernur Riau, Abdul Wahid, kembali jadi sorotan usai memberikan hadiah Rp 20 juta kepada Rayyan Arkan Dikha, bocah penari tradisional Pacu Jalur yang sempat viral di media sosial.
Sementara itu, para atlet Riau yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 justru mengaku belum menerima bonus yang dijanjikan meski telah mempersembahkan medali untuk daerah.
Kondisi ini memicu kekecewaan dan kecemburuan di kalangan atlet.
Atlet PON Tuntut Keadilan: Bonus Tak Cair, Malah Dipotong
Puja Sri Syahfitri, atlet senam artistik Riau yang sukses menyabet medali perunggu di PON Aceh–Sumut, merasa perjuangan mereka diabaikan.
Ia menyayangkan perlakuan istimewa kepada bocah viral, sementara atlet yang telah berkompetisi secara resmi justru tak mendapat haknya.
“Rayyan langsung dikasih Rp 20 juta. Kami atlet, bonus saja belum turun. Wajar kalau marah,” kata Puja, Jumat (11/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Sesuai Peraturan Gubernur, atlet peraih medali perunggu seharusnya menerima bonus sebesar Rp 75 juta.
Namun kini, kabarnya hanya 45 persen yang akan dibayarkan. Bonus emas dipotong dari Rp 300 juta menjadi Rp 129 juta, perak dari Rp 150 juta jadi Rp 64,5 juta, dan perunggu jadi hanya Rp 32,2 juta.