Situasi ini, kata dia, berpotensi menurunkan omset para pelaku usaha kecil di pasar tersebut.
“Jaraknya kan cukup jauh dari lokasi sekarang, wajar kalau ada penolakan. Pemerintah perlu membuka ruang dialog dan mencari titik temu dengan para pedagang,” tegas politisi dari Partai Gerindra itu.
Deni menambahkan, keputusan relokasi seharusnya tidak diambil secara tergesa-gesa.
Ia menekankan perlunya pendekatan yang mengedepankan komunikasi dan solusi bersama agar kebijakan penataan kota tetap berjalan tanpa mengorbankan masyarakat kecil.
“Jangan sampai relokasi ini malah menciptakan persoalan baru. Tujuan menata kota itu baik, tapi harus tetap adil dan berpihak pada semua pihak, terutama pedagang yang terdampak,” tutupnya. (adv)