Adnan berharap, melalui evaluasi yang serius dan partisipatif, potensi risiko di proyek terowongan tersebut bisa diminimalisasi demi keselamatan masyarakat Samarinda.
Sementara itu dari pihak eksekutif, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa proyek tersebut tetap aman. Dia sebut, longsor hanya terjadi di bagian luar penahan sementara.
“Terowongan itu secara struktur aman. Yang longsor hanya bagian luar penahan sementara. Itu belum dibangun permanen karena baru dilelang tahun ini. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Andi Harun.
Ia menjelaskan bahwa fokus pembangunan di tahap sebelumnya adalah menyelesaikan struktur utama terowongan.
Adapun penguatan inlet dan outlet baru dimasukkan dalam APBD 2025 dan kini dalam proses lelang.
“Pekerjaan utama, yaitu terowongannya, sudah rampung dan tidak ada retakan atau kerusakan. Penguatan inlet dan outlet baru masuk tahun ini. Bisa dicek langsung di LPSE,” tegasnya.
Proyek Terowongan Selili merupakan salah satu proyek besar Pemkot Samarinda, yang mulai dikerjakan sejak Januari 2023. (adv)