HVSMEDIA.ID - Rencana efisiensi anggaran sebesar Rp8 miliar yang diajukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda menuai perhatian serius dari DPRD Samarinda, khususnya Komisi IV.
Pemangkasan dana ini dinilai berpotensi mengganggu kualitas layanan kesehatan dasar, terutama di puskesmas yang menjadi ujung tombak pelayanan masyarakat.
Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Novan Syahroni Pasie, menegaskan bahwa langkah efisiensi harus diawasi ketat agar tidak merugikan masyarakat, terutama mereka yang sangat bergantung pada fasilitas kesehatan publik.
“Pengalihan anggaran bukan berarti boleh mematikan layanan. Justru harus dipastikan tetap mendukung sektor kesehatan, khususnya puskesmas,” ujarnya seusai rapat dengar pendapat bersama Dinkes, Selasa (1/7/2025).
Meskipun serapan anggaran Dinkes tergolong baik di atas kertas, Novan mengungkapkan bahwa pihaknya masih menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait pelayanan kesehatan, termasuk dari rumah sakit daerah, seperti RSUD Abdul Moeis.
Salah satu kasus yang mencuat adalah ketiadaan sopir ambulans di Puskesmas Sungai Siring.