“Siswa perlu diberi pemahaman mengapa mereka harus mengonsumsi sayur dan protein. Tujuannya agar mereka sadar akan manfaat dari makanan sehat yang diberikan,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa keterjaminan ketersediaan bahan makanan menjadi unsur utama dalam kelancaran program.
Hal ini dinilai penting agar semua pelajar dari tingkat TK sampai SMP memperoleh manfaat secara merata.
“Kita harus pastikan distribusi bahan pangan mencukupi agar seluruh siswa, mulai dari taman kanak-kanak hingga SMP, bisa merasakan manfaat program ini,” tegasnya.
Adapun di Samarinda, pelaksanaan MBG sudah dimulai sejak awal 2025.
Beberapa sekolah dan lembaga pendidikan yang telah melaksanakan program ini antara lain SDN 004, SMP Islam Al Hafizh, TK Islam Bunayya, TK Salsabila Bengkuring, Pondok Pesantren Daarul Falaah, serta MTs Al Ghazali.
Pelaksanaan di SDN 004 sendiri sudah berjalan sejak 20 Januari 2025. (adv)