Pada tahun 2002, kiprah Hong Gyeong-ja di komunitasnya diakui dengan pengangkatannya sebagai ketua asosiasi wanita nelayan dan juga ketua asosiasi wanita desa.
Di waktu yang sama, suaminya turut mendapat penghargaan dari YWCA Jeju sebagai “Suami Terindah”sebuah bentuk apresiasi dari publik atas perannya yang besar dalam mendukung dedikasi sang istri dalam perannya sebagai haenyeo dan pemimpin komunitas.
Namun, kebersamaan itu tak berlangsung selamanya.
Tujuh tahun lalu tepatnya tahun 2018, Kim Seung-hwa sang suami meninggal dunia.
Kehilangan ini menyisakan ruang kesepian yang mendalam dalam hidup Hong Gyeong-ja.
Meski demikian, Hong Gyeong-ja menemukan pelipur lara dengan kembali menyelam ke laut yang selama ini menjadi sumber ketenangan dan kebahagiaannya.
Tidak hanya Kehidupan Hong Gyeong-ja sangat mirip dengan karakter Ae-sun, tidak hanya karena keduanya memiliki hubungan erat dengan laut.
Hong Gyeong-ja juga merupakan seorang penulis, sama seperti Ae-sun yang sangat senang menulis.
Hong Gyeong-ja pernah mendapatkan mendali dalam sebuah kontes Esai Nelayan Nasional untuk karya tulisnya yang berjudul The Sea is Honest (Laut itu Jujur). (naf/shi)