1. Anak sering berhubungan dengan orang dewasa yang jauh lebih tua.
2. Anak selalu membicarakan sosok orang dewasa tersebut.
3. Anak menghabiskan banyak waktu bersama orang dewasa tersebut, hingga melupakan kewajibannya, seperti sering bolos sekolah.
4. Anak jarang bergaul dengan teman-temannya.
5. Anak menerima hadiah yang berlebihan dari orang dewasa yang dekat dengannya.
6. Anak tidak lagi berbagi cerita tentang aktivitas sehari-harinya dengan Anda.
Praktik child grooming dapat berlangsung berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Beberapa pelaku bahkan mendekati keluarga korban agar perbuatannya tidak mencurigakan.
Dampak Child Grooming pada Anak
Anak yang menjadi korban child grooming sering kali merasa harus melakukan apapun untuk menyenangkan pelaku.
Ini dapat berakibat pada berbagai dampak fisik dan mental yang merugikan, seperti:
• Kesulitan tidur (insomnia)
• Gangguan konsentrasi di sekolah
• Kecemasan dan depresi
• Gangguan makan
• Gangguan stres pascatrauma (PTSD)
• Penyakit menular seksual
Selain itu, korban grooming mungkin menunjukkan perubahan perilaku, seperti menarik diri dari orang tua, menjadi mudah marah, atau sensitif jika dilarang mengikuti kemauan pelaku.
Pelaku juga bisa memberikan pengaruh buruk lainnya, seperti menyarankan anak untuk mengonsumsi alkohol atau narkoba, yang dapat merusak masa depan mereka.