HVSMEDIA.ID - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) telah mengumumkan bahwa babak keempat kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia akan diselenggarakan di Qatar dan Arab Saudi.
Penunjukan ini langsung memicu protes resmi dari Indonesia, Irak, Uni Emirat Arab (UEA), dan Oman, yang menilai keputusan tersebut tidak adil karena memberikan keuntungan besar bagi dua negara tuan rumah.
Tuan Rumah Penuh Kontroversi: Qatar dan Arab Saudi Dituding Dapat Keuntungan Ganda
Qatar dan Arab Saudi dikenal sebagai kekuatan baru dalam penyelenggaraan sepak bola global.
Qatar telah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, dan akan menjadi lokasi lima edisi mendatang Piala Dunia U-17 FIFA.
Di sisi lain, Arab Saudi akan menggelar Piala Dunia 2034, dan aktif berkontribusi lewat kampanye Visit Saudi serta proyek NEOM.
Kedua negara juga merupakan sponsor besar dalam jaringan AFC dan FIFA, menimbulkan tuduhan konflik kepentingan dan ketidaknetralan.
Beberapa pihak menyebutnya sebagai bentuk "sport-washing", sementara masih teringat laga kontroversial Qatar vs India pada Juni 2024 yang disebut-sebut dipengaruhi keputusan wasit.
Empat Negara Desak AFC Jaga Netralitas dan Transparansi
Pada 9 Juni 2025, Federasi Sepak Bola Irak, didukung oleh PSSI dari Indonesia, merilis pernyataan bersama yang menyerukan agar AFC menjunjung netralitas dan transparansi dalam memilih tuan rumah kualifikasi.
UEA dan Oman juga menyuarakan keberatan mereka beberapa hari setelahnya.