“Bukan soal seberapa luas lahannya, tapi bagaimana kita bisa optimalkan lahan yang ada, termasuk lahan tidur, agar kembali produktif dan memperkuat ketahanan pangan daerah,” terangnya.
Keberhasilan Oplah, lanjut Viktor, sangat bergantung pada sinergi erat antara pemerintah pusat dan daerah.
Koordinasi lintas sektor dan keseriusan semua pihak menjadi kunci agar implementasinya menyentuh masyarakat secara nyata.
“Ini bukan program kecil, jadi semua pihak harus kompak dan serius. Sinergi pusat dan daerah mutlak diperlukan,” jelasnya.
Viktor juga menegaskan bahwa Komisi II DPRD Samarinda akan mengambil peran aktif sebagai pengawas kebijakan, memastikan agar implementasi program tidak hanya sekadar agenda seremonial.
“Kami akan kawal agar pelaksanaan di lapangan tepat sasaran dan membawa dampak nyata bagi warga. Jangan sampai hanya jadi program indah di atas kertas,” pungkasnya. (adv)