Perubahan suhu laut dan kerusakan ekosistem laut mengurangi hasil tangkapan, membuat pekerjaan haenyeo semakin sulit dan berisiko.
Menyadari pentingnya melestarikan tradisi haenyeo, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan komunitas lokal di Jeju.
Pada tahun 2016, budaya haenyeo diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh UNESCO, sebuah pengakuan yang menyoroti nilai budaya dan ekologis dari profesi penyelam wanita ini.
Dukungan pemerintah Provinsi Jeju juga turut mendorong pelestarian dengan memberikan subsidi untuk perawatan medis serta membagikan pakaian selam gratis sejak tahun 2002.
Pemerintah bahkan mendirikan sekolah pelatihan khusus bagi calon haenyeo muda agar regenerasi tetap terjaga.
Selain itu, pada tahun 2023, sistem perikanan tradisional haenyeo juga mendapat pengakuan dari FAO sebagai Sistem Warisan Pertanian Penting Global (GIAHS), yang menegaskan pentingnya praktik perikanan berkelanjutan berbasis kearifan lokal.
Sementara itu, drama Korea When Life Gives You Tangerines berhasil menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh haenyeo melalui kisah fiksi yang menyentuh hati.
Kisah tersebut menjadi cermin dari kenyataan yang dihadapi oleh banyak haenyeo di dunia nyata, yang berjuang untuk mempertahankan tradisi dan identitas mereka di tengah perubahan zaman. (naf/apr)