Selasa, 16 September 2025

Sudut Sepak Bola

Bisnis Sepak Bola kian Dilirik, Ini 7 Klub Luar Negeri Milik Pengusaha Indonesia

Bisnis dalam Sepak Bola

Rabu, 9 Juli 2025 16:54

SEPAK BOLA - Marselino Ferdinan (Oxford United) dan Ragnar Oratmangoen (FCV Dender), dua pemain Timnas Indonesia yang tampil di klub luar negeri milik pengusaha Indonesia/ IG (@fcdender dan @oufcofficial)

3. Como 1907

Como 1907, klub Italia yang berkedudukan di Lombardy, diakuisisi pada April 2019 oleh pengusaha Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono melalui perusahaan Inggris mereka, SENT Entertainment.

Saat itu, klub sedang terpuruk di Serie D, dengan injeksi dana sekitar €800.000 dan pelunasan utang, klub langsung mengalami transformasi.

Como naik tiga tingkat kompetisi sepak bola dalam lima tahun dan akhirnya promosi ke Serie A pada musim 2023/2024 setelah absen selama 21 tahun.

Di bawah kepemilikan Hartono bersaudara, manajemen profesional dipasang dan strategi jangka panjang dilancarkan dengan konsep “Disneyland” yang mengombinasikan sepak bola, wisata, media, dan lifestyle. 

4. Tranmere Rovers

Tranmere Rovers, klub kasta keempat Liga Inggris, kini memiliki keterlibatan dari pengusaha Indonesia melalui Santini Group konglomerat yang dipimpin oleh keluarga Wanandi setelah mengakuisisi sebagian saham klub pada 2019.

Investasi dari Santini, klub luar negeri ini mendapat suntikkan modal untuk perbaikan infrastruktur seperti peremajaan rumput stadion Prenton Park dan pemasangan lapangan 3G.

Investasi tersebut juga membuka peluang komersial, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan brand jersey asal Indonesia, Mills, sejak musim 2021/2022.

Selain itu, Santini Group giat memfasilitasi pengembangan bakat muda Indonesia di bidang sepak bola melalui program scouting dan coaching clinic di Jakarta, serta memberikan akses akademi Tranmere di Inggris bagi pemain U-15 Indonesia.

5. Brisbane Roar

Brisbane Roar, yang berlaga di A‑League Australia, telah menjadi klub sepak bola penuh milik pengusaha Indonesia sejak 2012.

Awalnya, Bakrie Group melalui Pelita Jaya Cronus mengambil alih 70% saham pada Oktober 2011.

Kemudian, akuisisi penuh (100 %) diselesaikan pada Februari 2012, menjadikannya klub profesional Australia pertama yang dimiliki sepenuhnya oleh pihak Asia.

Sejak kepemilikan ini, klub sepak bola ini sempat meraih sukses besar dengan tiga gelar liga.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait