4. Kurniawan Dwi Yulianto
Kurniawan Dwi Yulianto adalah salah satu mantan atlet Indonesia jadi pelatih di luar negeri yang berhasil memperluas pengaruhnya di arena sepak bola Asia.
Setelah mengakhiri karier gemilang sebagai penyerang termasuk menembus klub Eropa seperti Sampdoria dan FC Luzern pada 1994 ia memulai babak baru sebagai pelatih.
Pada Desember 2019, Kurniawan resmi ditunjuk menjadi pelatih kepala Sabah FC di Liga Super Malaysia dan melanjutkan kontraknya hingga awal 2021, menjadikannya contoh pelatih Indonesia bekerja di luar negeri yang dipercaya klub asing.
Di bawah arahan Kurniawan, Sabah berhasil bertahan dari degradasi musim 2020 setelah mengumpulkan sembilan poin dari 11 pertandingan.
Bahkan, pada 2022 ia kembali berkarier di Eropa sebagai asisten pelatih di klub Italia Serie B, Como 1907, mencerminkan bagaimana atlet Indonesia tak hanya dikenal saat bermain, tetapi juga diakui saat menjadi bagian dari tim pelatih klub luar negeri.
5. Nova Widianto
Nova Widianto melanjutkan kiprahnya di dunia bulu tangkis sebagai pelatih ganda campuran setelah menutup kariernya sebagai pemain juara dunia dan peraih medali perak Olimpiade 2008.
Dia resmi bergabung dengan Badminton Association of Malaysia (BAM) sejak 1 Januari 2023, setelah ditawari jabatan sebagai pelatih kepala sektor ganda campuran bersama kontrak dua tahun hingga 2024 karena rekam jejak dan keahliannya dianggap sangat bernilai oleh BAM.
Keputusannya pindah ke Malaysia bukan karena konflik dengan PBSI ia mundur baik-baik pada Desember 2022 melainkan karena kesempatan dan tantangan baru serta rasa percaya dari pelatih senior seperti Rexy Mainaky.
Kini, Nova memegang peranan penting dalam mempersiapkan atlet ganda campuran Malaysia untuk menembus kualifikasi Olimpiade Paris 2024, membuktikan bahwa kontribusi atlet Indonesia tetap terasa dari sisi kepelatihan di tingkat internasional. (fun)