Ia melancarkan akselerasi cepat melewati satu atau dua bek Arsenal, kemudian melepaskan tendangan terukur yang tak sanggup ditahan kiper legendaris Pat Jennings, meskipun panas terik Surabaya sudah menyulitkan stamina para pemain Inggris.
Sepanjang laga, Fandi Ahmad terus merepotkan pertahanan Arsenal dengan pergerakannya yang lincah dan visi bermain yang tajam.
Aksinya di lini depan menjadi kunci tekanan NIAC Mitra yang akhirnya berujung pada kemenangan 2-0.
Penampilan Fandi Ahmad saat itu dikenang sebagai salah satu performa individu terbaik oleh pemain Asia Tenggara melawan tim raksasa Eropa.
Profil Singkat Fandi Ahmad
Fandi Ahmad lahir pada 29 Mei 1962 di Singapura dan dikenal sebagai salah satu pemain terbaik Asia Tenggara di era 1980-an hingga 1990-an.
Ia bermain sebagai penyerang dan memulai karier profesionalnya pada 1978 bersama Singapore FA.
Namanya mulai dikenal luas saat membela NIAC Mitra Surabaya di kompetisi Galatama Indonesia antara 1982 hingga 1983.
Kepindahan Fandi Ahmad ke Belanda pada 1983 menjadi tonggak penting dalam kariernya. Ia bergabung dengan FC Groningen dan mencetak 11 gol dalam dua musim.