Fandi Ahmad pun menjadi pemain Asia Tenggara pertama yang tampil dan mencetak gol di kompetisi Eropa, termasuk saat membobol gawang Inter Milan di Piala UEFA.
Setelah dari Eropa, Fandi Ahmad melanjutkan kariernya di Malaysia dengan memperkuat Kuala Lumpur FA, Pahang FA, dan klub-klub lokal Singapura hingga pensiun.
Bersama Timnas Singapura, ia mencatat lebih dari 100 penampilan dan mencetak 55 gol sepanjang 1979 hingga 1997.
Ia juga sempat menjabat kapten tim nasional dan menjadi simbol kejayaan sepak bola Singapura pada masanya.
Pemain, Pelatih & Inspirator
Setelah gantung sepatu, Fandi Ahmad memulai karier kepelatihan sebagai pelatih SAFFC (2000-2003), meraih gelar S‑League dan penghargaan Pelatih Terbaik.
Ia kemudian menjadi asisten pelatih Timnas Singapura, hingga melatih klub di Indonesia (Pelita Jaya) dan Malaysia (Johor Darul Ta'zim), serta mendirikan akademi untuk pengembangan bakat lokal.
Fandi Ahmad dikenal mendorong konsep "3D" Discipline, Dedication, Determination sebagai kunci suksesnya di sepak bola dan kehidupan. (fun)