Isu lain yang turut mencuat adalah perubahan ukuran lapak.
Beberapa pedagang mengeluh karena ukuran lapak baru lebih kecil sehingga menyulitkan mereka dalam menata dagangan.
“Kalau dulu cukup satu atau dua lapak, sekarang belum tentu bisa. Ini harus dibahas bersama agar tak menimbulkan masalah baru,” ujarnya.
Abdul Rohim menegaskan bahwa prioritas Pemkot seharusnya adalah menyelesaikan urusan hak pedagang lama sebelum membuka peluang bagi pedagang dari luar.
“Jangan sampai relokasi justru memantik konflik baru karena pedagang asli tak mendapat tempat yang layak,” tutupnya. (adv)